“Pada akhirnya semua itu sia-sia, aku pergi bukan untuk menyerah. Namun aku pergi untuk sekedar meludahkan pahit yang sedikit demi sedikit tertelan. Aku tidak berharap kau akan mencariku, aku berharap kau tetap bahagia tanpa adanya sosokku. Ah... Apa kata kataku salah? Aku akan memperbaiki kata-kataku. Iya kau pasti bahagia karna kau tak lagi akan menemukan wajahku yang kau benci, kau benar aku harusnya punya malu untuk menunjukkan wajahku didepanmu, aku menuruti itu demi dirimu. Aku tau dengan tetap adanya aku didekatmu mungkin akan mengganggu kenyamanan mu, biar aku saja yang pergi kau tetaplah disini. Berbahagialah, dan jika suatu saat kau merindukanku kuharap kita akan bertemu di Namsan Tower Seoul. Jika itu terjadi tanpa direncanakan, maka aku akan berjuang kembali mendapatkan mu. Terimakasih untuk selama ini, karna mu aku tau makna kehidupan. Karna mu pula aku tau rasanya mencintai”