Mimpi - Gadis Berkerudung Merah Muda

Imron Mochammad Alghufara
Chapter #13

HENFON BUTUT

ADA BANYAK anggapan bahwa aku dan Erma pacaran. Meskipun sebenarnya tidak. Kami hanyalah teman, tak lebih. Artinya tak ada komitmen. Karena kekasihku yang sebenarnya adalah Liya, pacarku yang sudah menjadi milik orang lain. Meski sekarang ada anggapan status sebagai adik kaka, tapi semua itu bohong. Karena hatiku masih mencintainya sebagai kekasih, malah semakin besar setelah kabar pertunangannya dulu.

Tapi entah mengapa, semakin lama keindahan pun terasa semakin berbunga ketika berbicara tentang hubunganku dengan Erma? Sekarang memang jalan seperti terbuka lebar untuk Erma, dan bayangan Liya seperti pergi begitu saja, meski hatiku memikirkannya. Sekarang ada anggapan bahwa Gadis dalam Mimpi itu adalah Gadis Pinggir Kali ini. 

Sekitar satu bulanan kami berhubungan, tapi aku tak pernah perhatikan detil penampilan Erma, dan aku tak banyak memberikan perhatian yang berlebih untuknya. Meskipun itu bukanlah kewajiban bagiku, karena memang kami tidak ada komitmen. Tapi, ‘rasa aneh’ ini lah yang mewajibkanku untuk melakukan sesuatu. 

 Malam ini aku perhatikan henfon bututnya—henfon yang sepertinya lebih banyak menyusahkan dari pada membantunya berkomunikasi. Beberapa bagiannya sudah hampir copot. Berkali-kali Erma harus mencopot baterai, karena sering nge-hank. Aku memang tak pernah memperhatikan detail penampilannya, bahkan semenjak aku masih mengira Erma anak orang berada. Dulu, setahuku penampilannya glamor, dari mulai dandanan rambut sampai sepatu. Waktu aku mengantarnya Try Out pun, sepintas aku mengira Erma memegang BB, tapi ternyata henfon penjual pulsa tronik yang bobrok itu. 

Aku sedikit canggung untuk mengutarakan niatku, dan sibuk mencari cara agar aku dapat mengganti henfon Erma dengan yang sedikit lebih layak.  

“Coba lihat henfonmu!” kataku.

“Kenapa… ?” katanya. 

Lihat selengkapnya