“HALLO, Mamasku sayang,”
“Hallo, Er... ada apa?”
“Mas, nanti malam aku berangkat.”
“Oh ya syukur deh, kalau akhirnya keinginanmu berangkat tercapai, selamat ya!”
“Tapi, aku boleh minta tolong nggak, Mas?”
“Apa?”
“Pagi ini aku masih ada pelatihan di agen, Mas. Sebelum aku berangkat, aku ingin diantar satu kali lagi sama, Mas.”
‘Apa lagi sih,’ gumamku. Aku terdiam sebentar, sambil mencoba memahami semuanya dan mecoba bijaksana. ‘Apa sebenarnya maksud Erma?’
“Loh kan udah ada Dhano?”
“Pleas Mas… Mas nggak sayang lagi sama aku apa?”
“Kan udah ada pacarmu. Nanti dia marah lagi”
“Enggak Mas,… mau ya Mas… please… !”
“Ya udah…”
“Sipp… Mamasku tersayang.”
Akhirnya dengan mencoba tak memaksakan diri, aku berangkat ke rumah Erma. Pagi ini, Erma benar-benar beda kepadaku. Dia hangat sekali kepadaku. Seakan-akan dia mengerti semua mauku. Kemesraan yang membuatku senang diperlihatkan pagi ini.
“Ih, Mamasku udah sampai, ya…”
Aku tersenyum anyir.
“Ayo…” kataku.