Nadya melempar tubuhnya pada kasur tempat kostnya. Terhitung sudah tiga tahun dirinya tak pulang kerumah. Nadya membuka buku jurnalnya. Isinya bukan hanya jadwal hari yang di lewatinya, ada gambar-gambar yang Nadya gores di atasnya, beberapa lembarnya bahkan ada curhatannya. Tulisannya abstrak mengikuti suasana hatinya. Ada yang berupa gulungan benang kusut, karakter tokohnya, bunga, dan lainnya.
Kali ini, Nadya membuka jurnalnya untuk mencurahkan segala rasa yang ada di dadanya. Tapi setelah lima menit berlalu Nadya hanya membuat titik, banyak titik. Sepertinya hatinya sedang kosong, tapi kenapa ada gemuruh?
Nadya mengabaikan itu dan memilih untuk memejamkan matanya dan berbaring telentang memenuhi kasurnya.
Tiga tahun yang lalu dia memutuskan untuk menjadi TKW ke Jepang dan memasuki pelatihan di lembaga penyaluran tenaga kerja. Jepang adalah tempat yang pernah dia cita-citakan untuk di kunjungi. Walau dalam khayalannya bukan sebagai TKW melainkan sebagai pelajar, atau minimal sebagai pelancong.