Mimpi Yang Tak Membawaku Pulang

Temu Sunyi
Chapter #6

Fahmi, Senyum yang Terlambat Dipadamkan



Fahmi datang seperti senja yang tak pernah dijanjikan—tenang, hangat, dan diam-diam memenuhi ruang hati.

Ia bukan pria paling tampan di kampus. Tapi senyumnya tak pernah gagal menenangkan,

dan caranya memperhatikan membuat dunia seakan berhenti sejenak.

Ia selalu ada. Diam-diam membayar makan siang Lia.

Menyodorkan catatan. Menyambut pagi dengan doa dan malam dengan tanya:

“Kamu baik-baik saja?”

Lia, yang selama ini hanya bergantung pada dirinya sendiri, mulai gemetar.

Ada rasa nyaman yang tumbuh. Rasa yang menakutkan, karena terlalu hangat.


Cinta yang Harus Ditolak


Di suatu sore yang muram, di bawah pohon besar dekat fakultas, Fahmi bicara.

Lihat selengkapnya