Mimpi Yang Tak Membawaku Pulang

Temu Sunyi
Chapter #7

Hari yang Tak Dirayakan



Langit biru seolah tak tahu, ada hati yang memudar di bawah cahaya mentari.

Di tengah ribuan toga dan tawa yang mengembang, Lia berdiri sendiri—seperti huruf tanpa kata, seperti nama yang tak dipanggil pulang.

Di tangannya, map ijazah bergetar pelan. Bukan karena angin, tapi karena rindu yang diam-diam menyayat.

Tak ada tangan ibu yang menggenggam. Tak ada suara ayah yang berkata bangga.

Bahkan langit pun terlalu sibuk untuk menangis bersamanya.

Di antara kerumunan, seseorang memandanginya diam-diam. Fahmi.

Ia berdiri jauh di barisan belakang, seperti bayangan yang tak pernah diundang masuk ke cahaya Lia.

Lihat selengkapnya