Mind vs. Machine

Kiara Hanifa Anindya
Chapter #12

Chapter 12: Bukan Pak Daniel

Hari Selasa, tepat pukul 12 siang.

Suasana ruangan ekstrakurikuler coding dan AI dipenuhi bunyi ketikan keyboard. Pak Daniel berdiri di depan kelas, menatap siswa-siswinya dengan ekspresi penuh antusiasme.

"Oke, tugas kalian hari ini cukup sederhana," katanya sambil meletakkan buku di atas mejanya. "Gunakan Echo.AI untuk bertanya apa pun yang menurut kalian menarik. Setelah itu, tuliskan laporannya di buku masing-masing. Jangan cuma bertanya hal biasa, coba gali lebih dalam."

Beberapa siswa langsung bersemangat, mengetik dengan cepat. Sebagian bertanya tentang teknologi, yang lain mencoba menguji kemampuan AI itu dengan pertanyaan unik. Laura sendiri sempat ragu sebelum akhirnya memutuskan untuk mulai mengetik.

Ia membaca respons di layar laptopnya dengan seksama. Kali ini, tidak ada ancaman, tidak ada hal aneh. Hanya jawaban biasa seperti AI pada umumnya.

Tapi ada sesuatu yang berbeda.

Echo.AI dulu pernah berkata hal yang mencurigakan. Sekarang, jawabannya berubah. Seolah ada sesuatu yang dihapus atau diperbaiki.

Laura mengetik beberapa pertanyaan lagi, mencari celah, mencoba memahami apakah sistem ini memang berfungsi berbeda dari sebelumnya. Namun, tak ada yang janggal. AI itu terus merespons dengan santai, seolah-olah percakapan sebelumnya tidak pernah ada.

Pak Daniel berjalan di antara meja-meja, memastikan muridnya mencatat jawaban mereka dengan baik. "Jangan lupa, kalau ada respons yang menurut kalian menarik, tuliskan detailnya di laporan. AI bisa jadi bahan penelitian yang seru kalau kita tahu cara menggunakannya dengan benar."

Laura menatap layar lebih lama.

Kalau memang ada yang terjadi dengan Echo.AI, ia harus menemukan jawabannya. Dan kali ini, ia tidak akan membiarkan rasa takut menghentikannya.

***

Laura menyelesaikan laporannya lebih cepat daripada murid-murid lain. Ia menutup bukunya, melirik ke arah Pak Daniel yang masih berjalan di sekitar kelas, mengawasi siswa yang sibuk bertanya ke Echo.AI dan mencatat jawabannya.

Setelah beberapa menit berlalu, Pak Daniel akhirnya mengumpulkan buku laporan murid-murid dan menyusun semuanya di atas meja.

Lihat selengkapnya