Mine

Selva juliana
Chapter #3

Chapter 2: Mencari muka

Pulang sekolah Cherry hanya berdiri di depan sekolah. Beberapa murid sudah banyak yang pulang. Cherry masih setia menunggu jemputan. Dari arah belakangnya terdengar suara menyebalkan di telinga Cherry.

"Please, temenin aku, ya."

"Nggak."

Suara jawaban tersebut terdengar dingin, tetapi Bella yang terus merengek tidak menghiraukan. Cherry yang mendengar saja entah mengapa bersiap siaga. Apa karena Bella terlalu cinta mati dengan Anders, sampai sampai ingin dibunuh pun dia terima. Cherry geleng geleng kepala, cinta memang bisa membuat seseorang menjadi kurang waras.

"Eh, Lo. Nggapain Lo geleng-geleng kepala, Lo ngatain gue," seru Bella tiba-tiba pada Cherry yang masih belum paham. Dia? Kapan dia ngatain Bella. Oh iya, Cherry hanya ngatain dalam hati. Itu pun mungkin tidak ada yang mendengar kecuali Bella itu adalah cenayang. Cherry yang memikirkan itu langsung bergidik ngeri. Bisa saja kan kalau perempuan itu adalah cenayang yang menyamar menjadi manusia.

Bella tampak tersinggung ketika Cherry tidak menjawabnya dan malah bergidik ngeri. Dia merasa dipermalukan oleh Upik abu seperti Cherry itu. "Apa-apaan Lo pake kayak gitu. Lo nggak suka liat gue," ucap Bella mendelik ke Cherry.

"Nggak," jawab Cherry, lalu segera berlari mendekati mobil yang dari tadi ditunggunya.

Dari tempatnya, Bella mendengus tak suka melihat kelancangan perempuan itu. Suara dering handphone menyadarkannya, dilihatnya Anders mengangkat panggilan tersebut sambil berjalan sedikit menjauh.

Anders hanya mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang yang berada di seberang telpon. Setelah orang itu selesai, dia segera mematikan handphone tersebut, tidak mengijinkan orang tersebut berbicara lagi yang terpenting garis besar dari pembicaraan tersebut sudah diketahuinya.

"Kenapa?" Bella bertanya pada lelaki itu.

"Gue ada urusan. Lo pulang aja duluan," ucapnya sambil merogoh kantong celana mencari uangnya yang tersisa. "Ini buat ongkos naik taxi." Lelaki itu memberikan uang tersebut pada Bella yang menerima uang itu, tampaknya dia belum konek dengan kelakuan dirinya yang menerima uang tersebut.

Anders langsung pergi setelah menaiki motornya. Meninggalkan Bella yang menghentakkan kaki kesal, bagaimana bisa dia direndahkan oleh lelaki itu. Dia masih punya uang untuk naik taxi.

"Apa Lo liat-liat," pekik Bella pada murid murid yang menatapnya cemooh. Dia segera berjalan ke gerbang dengan cepat.

"Cupu," panggil Bella ketika seorang lelaki yang menaiki sepeda berhenti di gerbang.

Tanpa minta izin lagi, Bella duduk di kursi penumpang. Lelaki itu tergagap, lalu membetulkan letak kaca matanya yang merosot ke bawah.

"Ka...mu... ngapain?" Tanya lelaki itu sambil menoleh ke belakang. Di mana Bella hanya menatapnya tanpa rasa bersalah.

Bella menjawab dengan enteng, "duduk." Bella tidak menghiraukan tatapan ingin tahu murid murid.

Lelaki itu mengerang dalam hati, dia juga tahu kalau perempuan itu duduk. Yang masih tidak dipahaminya adalah mengapa perempuan yang notabene most wanted mau duduk di sepedanya.

Lihat selengkapnya