Mine

Syarah Amalia
Chapter #2

Mine -1-

Dengan lincah tanganku terus bergerak menghasilkan coretan-coretan yang indah pada sebuah kertas di hadapanku. Guratan kasar dari garis-garis yang saling bersinggungan menghasilkan sebuah desain gaun yang sangat menawan. Aku menatap puas desain gaun sederhana yang sudah selesai aku rancang. Sempurna, batinku tersenyum bangga.

"Lett." Aku mendongak, menatap seseorang yang memanggilku.

"Pulang!" titahnya. Aku mengernyit. "Jam berapa, Kai?" aku balik bertanya kepada Kaira—asisten sekaligus sahabatku.

"Udah jam sembilan malam."

"Terus, kok, belum pulang, Kai?" tanyaku heran.

"Nungguin kamu selesai bikin desain," jawabnya dengan memamerkan senyum masam. Aku berdecak. Kebiasaan memang Kaira ini. Aku sudah sering kali bilang padanya agar tak menungguku. Namun, sesering itu pula Kaira tidak mendengarkanku.

"Nggak sekali dua kali aku bilang nggak usah nungguin. Masih aja dilakuin," ucapku kesal. Aku segera merapikan kertas-kertas yang berisi desain. Merapikannya menjadi satu tumpuk dan menaruhnya ke dalam map.

"Kalau nggak ada yang nungguin, yakin seorang Arletta akan pulang?"

Mengabaikan ucapan Kaira, aku meraih tas dan ponsel yang tergeletak tak berdaya di atas meja. Lalu, berjalan ke arah Kaira yang sedang bersedekap dan menatapku dengan senyum kemenangan.

***

Lihat selengkapnya