Mine

Mizan Publishing
Chapter #1

Prolog

Suara bising kendaraan masuk ke telinga seorang gadis yang duduk gelisah di atas motor. Sesekali, dia menepuk pundak cowok berseragam putih-abu di depannya dengan gemas.

“Bang, bisa cepetan enggak? Udah, terobos aja lampu merahnya!” pintanya tergesa.

Cowok berseragam putih-abu menoleh ke bela kang. Dibukanya kaca helm seraya menatap gadis di bela- kangnya dengan alis terangkat sebelah. “Kesela matan nomor satu, Dek. Kamu, sih, dibangunin susah.”

Bibir gadis itu mengerucut sebal.

“Kamu udah jelek tambah jelek, tahu enggak?” canda si cowok. Belum sempat Netta—cewek itu— membalas, tubuhnya tersentak ke belakang karena abangnya tiba-tiba mengegas motornya.

“Abang, pelan-pelan! Kalau Adek jatuh gimana?” Gadis berkucir dua itu memukul pundak Arya, sang abang.

“Katanya mau cepet! Sekarang disuruh pelan-pelan. Kamu maunya apa, sih, Net?”

Lihat selengkapnya