Minimalis Parenting ( Hari - Hari yang Istimewa untuk Anak Tercinta )

Bisma Lucky Narendra
Chapter #4

The Joker Kids

 

Parents, pernah menonton film The Joker? The Joker berkisah seorang the pantomim dalam riasan badut nan jenaka. Karakter Joker digambarkan sebagai sosok agresif dan pintar memanipulasi keadaan, perkataan bahkan perilaku.

Di permukaan The Joker tampak dengan riasan muka yang manis dan berlaku sebagai sang penghibur . Namun, di balik gesture dan mimik yang lucu itu, dia menyembunyikan wajah yang menyimpan luka dan dendam serta sejuta rencana jahat untuk orang-orang di sekitarnya. Hati dan mata batinnya telah terluka.

Tindakan The Joker yang penuh dengan kebencian dan kemarahan itu adalah bukti ketidakmampuannya dalam  mengkontrol emotional love dan spiritual (EQ dan SQ) sehingga membuatnya terjerembab dalam darknest/kegelapan (baca : kekosongan jiwa )

The Joker melakukan kejahatan diam-diam dengan cara yang sarkas dan brutal terhadap orang-orang di sekitarnya, baik yang dia cintai, mencintainya, juga orang-orang yang membenci dirinya. Hal itu dilakukannya atas nama satire komedi atas kehidupannya sendiri. The Joker tidak menemukan hero yang tepat dalam titik krisis kehidupannya. Dia telah kehilangan pegangan yang paling berharga dalam hidupnya, entah itu dari orang- orang tercinta, dalam dirinya sendiri, ataupun lingkungan sekitarnya. Akhirnya, hal itu menimbulkan depresi yang selanjutnya menjadi pemicu tindakan- tindakan kejahatannya. Joker=Looser. How a pity!

***

Dear Parents, Pola asuh Strict Parents bisa menghasilan anak tumbuh dengan kepribadian seperti The Joker. Beberapa anak dalam kehidupan nyata yang pernah saya temui, mengaku pernah mengalami pola asuh strict parents.

Lihat selengkapnya