Miracle Of LOVE

Haura Beatarisa
Chapter #2

Alkana Maura Rahayu Next 1

Aku merengkuh Ibu yang tengah rapuh dan hancur. Dua puluh tahun menikah, kini biduk rumah tangganya rusak dengan hadirnya orang ketiga. Sungguh cinta akan benar-benar hancur ketika nakhoda kapal sudah berulah. Jika cinta hanya tentang sakit atau menyakiti lalu meninggalkan atau ditinggalkan, maka ini suatu ujian yang harus diterima dan diikhlaskan. Itu yang sering Ibu bilang. Baru kali ini, aku melihat wanita tangguh itu begitu rapuh.

Ada sakit yang tak bisa diterjemahkan oleh apa pun, ada goresan yang tak berdarah, dan ada penyesalan-penyesalan yang semakin menghancurkan sisa puing-puing hatinya. Tak terasa, aku dan Ibu sudah lama saling berpelukan karena kita sama-sama tenggelam dalam angan yang membuat perih tak bertepi.

"Sudah, Sayang. Kita harus kuat! Nggak boleh lemah," ucap Ibu mencoba menetralkan keadaan sambil mengecup keningku.

"Iya, Bu. Aku janji, akan selalu kuat bagaimanapun keadaannya."

Semenjak diusir, aku dan Ibu tinggal di kontrakan daerah Tanah Abang. Beruntungnya, Ibu masih mempunyai kalung yang bisa dijual. Untuk sementara, kami mengontrak dan makan seadanya.

Pagi hari yang begitu cerah, dengan desir angin yang sedikit menyentuh kulit, diiringi kicauan burung yang saling bersahutan, seolah memberiku kekuatan untuk selalu sabar dan syukur atas hari kemarin yang tak perlu disesali.

"Sayang, buruan mandi, 'kan, mau sekolah," perintah Ibu.

"Iya, Bu."

Usai mandi dan memakai seragam sekolah, aku bergegas menuju ke meja makan buat sarapan.

Lihat selengkapnya