Miracle When Sunset

Dyah Ayu Lestari Ginting
Chapter #2

First

Sinar mentari yang hangat mulai menyibak kain gorden jendela kamarnya. Namun, sosok yang berdiam diri di sana telah bangun sebelum mentari pagi menampilkan sinarnya. Matanya memandang sendu ke arah bawah, duduk terkulai tak berdaya di atas sebuah alat yang benar benar membantu, terjemur di bawah sinar yang hangat. Saat pikirannya mulai mengulang masa lalu, seketika ia mendengar suara lembut seseorang yang memanggil namanya bagaikan seorang malaikat yang ingin menolong.

"Sania, sayang..." bola matanya tetap tak bergerak karena ia telah tahu siapa yang setiap pagi memanggilnya. Sosok yang memanggilnya tadi menghampiri dan mencium pipinya.

"Sayang, mama mau berangkat, kamu jaga diri ya di rumah, jangan ngerusuhin Bi Neneng." Sania hanya menampilkan senyum manis nya sebagai jawaban.

"Aduuhh, ke mana lagi ini dompetnya?" tangan mama mulai mencari barang yang dicari di dalam tasnya."

Ada di meja ma."

Mama pun mulai mengambil dompetnya. Ia mulai melesat pergi namun terhenti oleh suara halus yang ditangkap oleh telinganya.

"Mama harus pergi sekarang? Kok gak bisa libur minimal satu hari aja. Rasa kesepian itu gak enak lho ma."

Orang yang dipanggil tadi pun menggerakkan kakinya menuju suara yang didengarnya.

"Sayang, bukannya mama gak mau. Tapi kalau mama gak kerja nanti siapa yang ngasih makan kita. Kamu kan tau gimana keadaan kita sekarang. Gini deh, ntar kalau mama ada waktu, pasti kita pergi jalan-jalan, kemanapun yang kamu mau. Oke!" jari tangan jempolnya ia acungkan kepada putrinya.

Lihat selengkapnya