Miracle

Tamara Lutfiana Putri
Chapter #2

#2 Miracle

Matahari masih terlihat malu-malu untuk keluar dari tempat persembunyiannya. Suhu udara yang begitu dingin membuat seseorang masih tertidur dengan pulas di atas ranjangnya. Bahkan suara ayam berkokok yang terdengar saut-menyaut pun seakan lepas dari indera pendengarannya. Dengan malas tangannya bergerak untuk mencari selimut tebalnya. Ketika telah berhasil menemukannya langsung saja ia menarik selimut itu hingga menutupi seluruh tubuhnya. Setelah merasa kehangatan, ia pun kembali tertidur.

Tok tok tok!

"Ditaa! Banguunnn!!" Teriak Naya dari luar kamar. Tangannya terus mengetuk-ngetuk pintu yang berbahan dasar dari kayu itu, berharap sang pemilik kamar akan segera keluar.

Tidak juga mendengar suara sautan atau langkah kaki yang mendekat membuat Naya akhirnya mengambil keputusan untuk langsung saja masuk ke dalam kamar sahabatnya itu. Seperti dugaannya. Ia melihat sang sahabat yang masih saja tertidur cantik di bawah hangatnya selimut.

"Taa ... ayo bangun! Dita!" Tidak memperdulikan teriakan yang dilontarkan oleh Naya, justru Dita semakin menenggelamkan tubuhnya di dalam hangatnya selimut. Naya yang melihat tingkah laku sahabatnya ini pun menjadi kesal. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk menggoyang-goyangkan badan sahabatnya ini agar segera terbangun dari mimpi indahnya itu.

"Ditaaa... banguunnn!" teriak Naya untuk kesekian kalinya.

"Apaan sih! Gue masih ngantuk," keluh Dita dalam keadaan setengah sadar. Dengan kondisi mata yang masih tertutup, ia mencoba untuk bangun dari ranjang yang sudah seperti magnet baginya.

"Jangan ada niatan buat tidur lagi. Sekarang lo mandi, gue mau ajak lo jalan-jalan keliling villa ini. Sekalian juga kita lihat sunrise," jelas Naya. Sementara yang diberi penjelasan hanya bisa manggut-manggut saja dengan kedua mata yang masih juga tertutup.

"Oh ya, gue juga mau ajak lo ke suatu tempat."

Perkataan yang diucapkan oleh Naya barusan mampu membuat Dita membuka mata dengan lebar. "Kemana?" tanyanya dengan wajah penuh penasaran.

"Pokoknya suatu tempat. Makanya lo cepat mandi sanaa!" ujar Naya sambil menarik kedua tangan Dita untuk segera berdiri.

"Duhh... iya iya, gue mandi sekarang."

"Cepetan! Gue tunggu di bawah."

"Iya-iya," ucap Dita dengan pasrah.

Mendengar jawaban dari sang sahabat membuat Naya tersenyum senang. Ia segera melangkahkan kakinya untuk pergi menuju ruang makan. Namun, sebelum dirinya benar-benar keluar dari kamar tersebut, ia menyempatkan diri untuk melihat kembali kondisi sahabatnya. Benar saja, saat ini ia melihat Dita yang kembali tertidur dengan sangat nyenyak di atas ranjangnya.

"Ditaaaa! Mandii!" teriak Naya yang mulai emosi.

Dita yang hendak masuk ke dalam alam mimpi pun kembali terbangun. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Namun, ia harus merasakan sakit pada dahinya ketika dinding keras yang berada di depannya ini ia anggap sebagai pintu. Tabrakan pun tidak dapat terelakkan lagi. Hingga akhirnya ia berhasil masuk ke dalam kamar mandi dengan selamat.

Sementara Naya yang melihat kejadian barusan hanya bisa geleng-geleng kepala heran. "Punya satu sahabat kok gitu-gitu amat yah," ucapnya. Kemudian segera beranjak pergi ke bawah.

Setelah menyelesaikan semua permasalahan yang ada di villa, mereka pun mulai berjalan-jalan santai di sekeliling villa. Hal yang paling memanjakan mata adalah ketika mereka bisa melihat secara langsung matahari yang sedikit demi sedikit mulai muncul memperlihatkan dirinya.

Hingga akhirnya mereka sampai di suatu tempat yang dimaksud oleh Naya. Tempat yang ditumbuhi oleh sebuah pohon beringin yang sungguh besar dan juga akar gantungnya yang panjang. Sejak pertama kali melihatnya, Dita langsung terpana dengan keindahan pohon beringin ini. Di tengah luasnya hamparan rumput yang begitu hijau, hanya pohon beringin inilah yang berdiri dengan begitu kokoh. Tak hanya itu, pohon ini juga begitu unik, dimana pada setiap akar-akar gantungnya dipenuhi oleh kunci dan gembok yang berlainan warna. Sehingga jika kita melihatnya dari jauh pohon ini akan terlihat berwarna-warni.

Lihat selengkapnya