Mirielle - The Drama Queen

Meriam Ester Lita Dumais
Chapter #3

Dijodohkan?!

Kilas balik sebelum Amir menjemput Mirielle.

"Nino," panggil Opa dari balik kursi megahnya. "Bagaimana menurut kamu?" tanya Opa lagi.

Nino dan Opa, keduanya baru saja menyelesaikan perbincangan.. dan merampungkan beberapa strategi bisnis.

Nino menimbang, sebelum meluncurkan kalimatnya kepada Opa. Sudah 7 tahun berlalu, sejak kelulusan Nino dari Reuven's High School. Ketika Opa menanyakan hal ini, Nino merasa.. dibawa kembali.. ke masa 7 tahun yang lalu.

"Kasih dia kesempatan, Opa," bela Nino, pada akhirnya.

Ya. Nino kini membayangkan, tuan putri-nya, gadis kecilnya, adik kesayangannya satu-satunya..harus dihadapkan pada pilihan ini, oleh Opa?

"Opa rasa cukup. Kamu lihat bagaimana laporan dari pihak sekolah mengenai sikap dan kelakuan adik kamu?!" Opa mendengus kesal. Kerutan-kerutan di wajahnya tampak semakin jelas, ketika nada bicaranya meninggi, seperti barusan.

"Opa.." Nino berusaha menenangkan. "Menurut Nino.., Miyel masih kecil. Dia pasti ingin bebas."

"Kamu juga seusia dia, waktu menjalankan perjanjian dengan Opa," sela Opa. 

"Dia Mirielle, Opa. Bukan Nino," ucap Nino, meluruskan. "Sama-sama cucu Opa. Sama-sama menyandang nama Reuven. Tapi, Mirielle adalah Mirielle. Nino adalah Nino. Opa tidak bisa samakan Miyel dengan Nino. Bagi Nino, Miyel tetaplah seorang gadis kecil yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang."

"Kamu terlalu membela dia, Nino," kata Opa lagi. "Opa rasa, kamu terlalu memanjakan dia."

"Nino berusaha, Opa. Sebagai pengganti papa."

Opa memijat dahinya yang berkerut. "Opa tetap bulat pada keputusan Opa."

Nino kembali buka suara. "Kalau Opa jalankan keputusan ini, Nino yakin.. Miyel akan merasa terkekang dan semakin menjadi-jadi."

Opa menyandarkan punggungnya di kursi kerja. Matanya menatap ke langit-langit ruang kerjanya. "Opa tidak bisa terus bersama Miyel, Nino... Usia Opa juga semakin bertambah. Sedangkan Nina dan Nino..kalian memegang banyak bidang, dan Opa sangat membutuhkan kalian."

"Opa tidak tenang kalau dia sendiri.. Kamu tau dengan siapa dia bergaul? Bagaimana kalau ada laki-laki yang mendekat, dengan niat tidak tulus, Nino? Bagaimana jika salah pergaulan nanti?"

Raut wajah Opa semakin tidak tenang ketika mengatakan semua itu. Nino pun ikut terdiam bersama Opa saat ini, mencoba mencerna semua pemikiran Opa barusan.

"Nino ada ide.."

*

"DI..DIJODOHKAN?!"

Well. Sebenarnya, Mirielle tidak pernah merasakan yang namanya tersambar petir, ataupun detak jantung yang serasa berhenti sesaat. Tapi, pernyataan yang keluar dari mulut kakaknya barusan, membuatnya seolah.. dapat merasakan kedua fenomena tadi.

Lihat selengkapnya