Keesokan harinya, saat sophia baru bangun tidur sophia mendapati keributan diluar kamarnya. Dengan masih memakai piyama dan acak-acakan, sophia menghampiri pelayan yang ada didepan kamarnya
"Ada apa ini?" Tanya sophia ke salah satu pelayan
"T-tidak ada apa-apa" jawab pelayan gugup. Sophia merasa ada yang aneh dengan tingkah laku semua orang dirumahnya, setiap sophia menatap orang-orang itu, mereka langsung saja menunduk tidak mau menatap mata sophia kembali. Sophia hanya acuh dengan sikap semua orang.
Ketika makan siang, semua orang diam membisu. Hanya terdengan hentakan sendok dan piring di meja makan, hening. Saat sophia hendak angkat bicara, ayah sophia langsung memotong dan berbicara
"Sophia, kamu akan ada teman dirumah" ucap ayah sophia dengan nada rendah.
Sophia paham maksud ayahnya. Sophia sudah menebaknya dari mulai pertama kali ber reinkarnasi menjadi sophia kecil, tapi entah kenapa sophia terkejut. Sophia hanya mematung sambil tetap memegang sendok beserta garpu ditangannya. Tiba-tiba air matanya mengalir membasahi pipi sophia.
Yah, kurang lebih seperti itulah yang dibayangkan sophia saat ini. Mungkin sedikit lebay memikirkan bagaimana sikapnya dimasa lalu ketika mendengar kata-kata itu dari ayahnya. Namun karena sekarang sophia sudah dewasa (jiwa 20 tahun), sophia hanya mengangguk sebagai jawaban serta terus memakan makanannya, ia acuh dengan ucapan ayahnya. Toh, dari awal dia sudah mengira kalauernikahan kedua ayahnya tidak bisa dihindari lagi. Sophia bahkan merinding membayangkan bagaimana sikapnya jika ia masih kecil (sophia sekarang jiwa 20 tahun).
Ibu sophia terkejut dengan sikap sophia yang dewasa, karena dari tadi pagi ia berdebat dengan suaminya membahas tentang bagaimana agar sophia tidak menangis dan lain-lain. Namun, sekarang sophia malah duduk diam dan bersikap tenang. Pasangan suami istri tersebut masih tercengan dengan sikap sophia. Sophia sedikit, tidak, banyak risih dengan tatapan kedua orang tuanya yang menatap seolah-olah tidak percaya kalau anak kecil dihadapannya itu sophia. Yah, siapa sangka anak kecil yang cengeng, manja, kekanak-kanakan, egois akan bersikap seperti itu. Ibu sophia pun berusaha memastikan kalau sophia mengerti
"Sophia, kamu paham?" Tanya ibu sophia sedikit berhati-hati