Preview bab sebelumnya.
Episode sebelumnya mengisahkan bahwa Setelah Sari sukses membocorkan rahasia besar dari "Konsorsium Hitam melalui kanal YouTubenya yang dibanjiri jutaan komentar oleh netizen, dia menghilang dari radar publik. Di saat yang sama, Pak Jono dan Budi menemukan peta misterius dari sebuah buku tua di perpustakaan kota. Peta itu menunjukkan lokasi gudang tua di tengah perkebunan teh Puncak yang diyakini menyimpan Formula 17—rahasia yang menjadi rebutan berbagai pihak. Tanpa menyadari bahaya yang menanti, mereka berdua memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh...
Sekarang kita memasuki cerita utamanya.

Kabut tipis menyelimuti lereng-lereng Puncak saat Pak Jono dan Budi tiba di gerbang perkebunan teh, setelah menumpangi angkutan jurusan Leuwi Panjang – Puncak, Bogor. Udara dingin menusuk, menciptakan suasana mencekam yang membuat langkah kaki mereka terasa lebih berat. Di balik keindahan alam yang tampak damai, mereka tahu ada sesuatu yang mengintai.
Budi: "Apa Bapak sudah yakin ini tempatnya? Sepertinya tempat ini... terlalu sunyi."
Pak Jono: "Justru itulah, Mas. Tempat paling sunyi biasanya adalah tempat terbaik untuk menyembunyikan sesuatu yang berbahaya."
Mereka berjalan melewati lorong pohon teh yang tinggi dan lebat, mengikuti peta tua yang ditemukan dari buku kuno di perpustakaan. Titik X di peta itu mengarah ke sebuah gudang tua di tengah perkebunan — bangunan yang sejak lama ditinggalkan dan dikabarkan menyimpan banyak rahasia.
Sesampainya di depan gudang, mereka menemukan sebuah kunci yang tergantung longgar di bawah papan tua bertuliskan:
“PT Teh Nusantara – 1937.”
Budi: "Kenapa kuncinya... sengaja digantung begini? Seperti jebakan."
Pak Jono: "Atau mungkin saja ini merupakan sebuah peringatan. Tapi kita tidak punya pilihan lain."