"Ajeng, selamat, ya." Suaraku kalah saing dibandingkan seruan mereka yang berbondong-bondong mengucapkan selamat kepada Ajeng, teman kami yang mendapat peringkat pertama. Tak masalah, itu tidak membuatku tersinggung.
Aku percaya, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tapi, aku lupa memberitahu mu satu hal. Kau akan kecewa dan dikhianati. Entah itu sekali dalam seumur hidup, ataupun setiap waktu seperti ku.
Setelah kembali gagal memasuki peringkat sepuluh besar, aku harus kembali menerima gelar ranking 11 dengan lapang dada. Well, itu hanya satu dari sekian banyak kekecewaan yang aku pendam.