MISINTERPRETASI

Rahmayanti
Chapter #2

Pencarian

"Tunggu! Kasus apa maksud kamu Yal?"

Fadiyah yang kebingungan menganalisa perkataan Daniyal.

"Kamu mau tau Alesha dimanakan! ayo sebelum dia pergi terlalu jauh nanti akan aku jelaskan."

Daniyal menarik tangan Fadiyah menuju warung internet.

**Warung Internet**

"Yal, Aman gak nih disini?"

Fadiyah melihat kesekelilingnya.

"Emanngnya kenapa Yah? Kan gak ngapa ngapain juga kitanya, Aneh kamu!"

Daniyal terus asik dengan komputernya

"Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih, Otak lu ya pasti ngeres aja, Tuh encerin pakai api biar meleleh tu pikiran."

Tangan Fadiyah mendorong kepala Daniyal.

"Astaga, No, No, No, No Oh tidak, Sial!"

Daniyal berusaha mengotak atik komputernya kembali lalu mencari flashdisknya langsung bayar lalu keluar menarik Fadiyah.

"Kenapa yal?"

Tanya Fadiyah yang mengikuti daniyal.

"Bukan kita yang nyari Alesha tapi mereka anak buah Artio yang ngelacak kita."

Daniyal melihat kesekelilingnya melihat ke kiri dan kekanan.

"Haa? Maksudnya apa aku gak ngerti?"

Fadiyah memasang wajah Naifnya.

"Iiiiih, Lu tu yah! Beda jauh sama Alesha gak ada pinter pinternya! Kita ketahuan ngelacak lokasi Alesha, Ternyata nomor Alesha sudah terdaftar duluan di system ID mereka, Nah aku coba aja masuk ke server mereka diam diam buat tau lokasinya, Eh waktu gue perhatiin lagi mereka ngehack komputer warung internet (Warnet) itu dan kamu tau Diyah? Nomor Alesha malah berjalan mendekati kita!"

Daniyal menjelaskan dengan sedikit panik.

"Bagus donk, Kalo gitu gak capek buat nyari alamatnya, Kita tinggal suruh mereka pulang lalu kita ikutin."

Fadiyah dengan pedenya tersenyum ke Daniyal.

"Bagus, bagus! bagus buat kita masuk neraka maksud kamu! udah ayok!"

Daniyal menarik Fadiyah pergi meninggalkan warnet pulang kerumah Bi Ranum

**Dirumah Bi Ranum**

"Assalamualaikum, Bi."

Panggil Fadiyah dan Daniyal kompak.

"Waalaikumsallam, Iya, Sudah pulang, Ayo masuk Diyah, Iyal."

Bi Ranum membukakan pintu dan duduk dikursi bersama Diyah dan Iyal di ruang tamu.

"Ah, Sia sia Bi, Yang dapat cuma kaya kucing kucingan aja."

Fadiyah membungkukkan pundaknya.

"Sia sia bagaimana maksudnya?"

Bi Ranum memasang wajah bingung.

"Kita gak tau keberadaan ka Alesha, niat mau ngelacak malah kelacak sama mereka Bi."

Lihat selengkapnya