“Ros ... Rosma ... suamimu ”Teriak seseorang dari kamar mandi.
Rosma yang duduk di tempat tidur dengan mata yang terbelalak mendengar teriakan itu. Ia keluar dari kamar namun tidak melihat Warni dan ke-dua anak itu di ruang tamu. Ia bergegas menuju kamar mandi dan mendapati suaminya sudah tergeletak kaku di lantai. Beberapa orang warga membopong Rahmat menuju ruang tamu. Seseorang mengecek denyut nadi Rahmat di leher maupun di pergelangan tangannya. Pria itu menggeleng dan mengusap wajah Rahmat beberapa kali. Pria itu mengatakan kepada Rosma bahwa Rahmat sudah tiada. Rosma hanya terdiam dan duduk di samping jenazah Rahmat. Rosma tidak meneteskan airmata sedikitpun. Matanya hanya menatap jenazah Rahmat dengan hidung yang kembang kempis dan mengepalkan tangan kanannya dan menghentakkannya di lantai.
“Saya tadi lihat Warni keluar dari rumahmu terburu-buru” ujar seorang pria yang pertama kali menemukan Rahmat di kamar mandi