Aku lahir, tanpa tahu alasan aku dilahirkan. Aku hidup, tanpa tahu alasan aku dihidupkan. Aku pikir, maksud mama mengatakan aku anak yang spesial, adalah sebuah pujian. Sebuah rasa syukur.
Nyatanya, aku memang spesial sejak lahir. Bahkan sebelum aku lahir. Karna apa? Karna, aku yang tak diharapkan lahir dan hidup ini bersikeras untuk tetap hidup. Tak sadar diri. Bahwa aku, berbeda dengan mereka.
Aku anak yang ditatap penuh benci oleh seorang yang kusebut papa. Karna apa? Karna aku memang tak seharusnya ada.
Bertahun-tahun aku terus menyalahkan Tuhan. Padahal, aku yang tak tahu malu. Memilih hidup. Wajar Tuhan marah. Aku terus menyalahkan-Nya.
Tuhan, sekarang, aku sudah tahu semuanya. Maka dari itu, izinkan aku ya? Untuk kembali kepada-Mu. Maaf jika caranya salah. Hanya ini yang sekarang ingin kulakukan.