Blurb
"Aku tahu dari Kak Virgo," tukas Fifi sambil menghapus air mata dengan punggung tangannya. Karin mendengus sebal. Sudah kuduga. Memang cowok itu nggak bisa dipercaya!
Karin melirik Fifi yang masih berkubang dalam kesedihannya. Kondisinya begitu memprihatinkan. Merana karena merasa dibohongi sekaligus diduakan. Timbul rasa iba dalam hati kecil Karin walaupun sebenarnya bisa dibilang ini semua salah Fifi sendiri. Siapa suruh pacaran sama playboy kayak gitu? rutuk Karin dalam hati.
Dalam satu tarikan napas, Karin berujar mantap, "Oke. Tapi, kamu harus janji kalau ini rahasia di antara kita berdua."
Fifi mengangguk mantap. Ada binar gembira terpancar dari matanya. "Ya, aku janji."