Miss Heartbreaker

Bentang Pustaka
Chapter #2

Satu

Empat Bulan Kemudian ....

“Thanks, ya, Rin. Berkat kamu aku bisa putus sama playboy cap kuku jempol itu,” ujar Fifi sambil tersenyum manis. Semanis cokelat Swiss yang baru saja Fifi angsurkan ke Karin.

“No problem,” tandas Karin. Cokelat Swiss mahal pemberian Fifi langsung ia simpan dalam tas. Pasti enak makan cokelat saat jam istirahat kedua. Apalagi ini cokelat mahal.

“Duh, kalau nggak ada kamu, aku pasti masih belum putus sama dia. Dan, pastinya aku masih dibohongi sama playboy sialan itu. Sekali lagi, thanks, Karin,” ujar Fifi lagi sebelum berjalan meninggalkan meja Karin. Karin tersenyum seraya mengacungkan ibu jarinya. Senang rasanya hati Karin karena bisa melihat Fifi tersenyum dan tertawa lagi. Inilah Fifi yang Karin kenal. Bukan Fifi empat bulan lalu yang murung dan lebih banyak menangis dibandingkan tertawa. Tanpa sadar, ia mengulum senyum. Senyum bangga bercampur puas karena berhasil membantu memecahkan kasus Fifi.

Karin menepuk jidatnya. Hampir saja aku lupa, batin Karin. Ia merogoh buku catatan bersampul biru tua. Ya, buku catatan ini merekam semua perjalanan kariernya sebagai Miss Heartbreaker. Apa? Miss Heartbreaker?

Miss Heartbreaker sebenarnya adalah julukan yang disematkan Kak Ferras, kakak laki-laki Karin. Ya, selain menjalani peran sebagai siswi SMA Tunas Muda dan anggota ekskul PMR, sejak kelas dua SMP Karin ternyata memiliki profesi sampingan sebagai Miss Heartbreaker alias pembuat patah hati. Eits ..., tapi bukan berarti Karin suka kasih pengharapan palsu atau suka mempermainkan perasaan orang lain, ya. Karin cuma membantu kliennya yang mau putusin pacarnya, tapi nggak berani, atau mau putusin, tapi belum punya cukup bukti. Nah, karena keputusan kliennya bikin hati pasangannya terluka atau patah hati alias heartbreak, maka Kak Ferras kasih julukan ini buat profesi sampingan Karin.

Layaknya seorang detektif, Karin juga melakukan pengamatan dan pengintaian terlebih dahulu. Setelah melakukan pengintaian dan memaparkan bukti-bukti kepada klien, biasanya keputusan bahwa hubungannya berakhir atau nggak, akan diserahkan kembali kepada klien. Di antara klien Karin, banyak juga, sih, yang nggak jadi putus dan tetap menjalin hubungan karena dugaan mereka terhadap pasangan mereka nggak terbukti. Yah ... meskipun hasilnya tidak selalu membuat patah hati orang, masih saja Kak Ferras menjulukinya sebagai Miss Heartbreaker.

Klien yang merasa puas dengan hasil kerja kerasnya, biasanya suka memberikan Karin imbalan atas jasa dan jerih payahnya. Ya, bisa berupa barang atau uang yang nominalnya cukup untuk beli pulsa dan jalan-jalan. Ada juga klien yang membalas dengan “balas jasa” lainnya. Misalnya, saat Karin berhasil memecahkan kasus Kak Virgo—seniornya di PMR. Kak Virgo membalas jasa Karin dengan mengerjakan PR Kimia selama satu semester penuh. Siapa yang bisa menolak balas jasa seperti ini?

Satu lagi, nih. Profesi sampingan Karin sebagai Miss Heartbreaker ini ternyata rahasia, lho. Ya, mengingat ada banyak kesalahpahaman yang mungkin terjadi terhadap profesi ini, Karin merasa memang sebaiknya dirahasiakan. Pokoknya klien Karin wajib merahasiakannya dari siapa pun. Karena bersifat rahasia, pesanan atau kasus yang diterima Karin pun nggak kayak pesanan katering mamanya yang banyak dan berlangsung setiap hari. Paling-paling dalam setahun hanya ada dua atau tiga case yang mesti Karin selesaikan.

Karin membuka buku catatannya sembari bersenandung. Matanya menelusuri beberapa nama yang ada di buku catatan, mencari nama “Fifi”. Begitu ketemu, Karin langsung mencoret nama Fifi dan menuliskan “done” di belakang nama Fifi dengan pulpen tinta merah.

“Wah, wah, wah, ada apa dengan Fifi sampai ditulis ‘done’?” Tiba-tiba terdengar suara bariton yang cukup dingin dari sebelah Karin. Gadis itu tersentak. Seketika kebahagiaan yang menyelimuti suasana hati Karin membeku. Suara itu. Suara yang tidak ingin Karin dengar kapan pun dan di mana pun. Karin pelan-pelan menoleh, mendapati Aksara berdiri di sebelahnya dengan tatapan mencemooh. Lengannya terlipat di dada, menguatkan figur angkuh dan menyebalkan yang mendarah daging dalam dirinya.

Lihat selengkapnya