“Jika ini caramu mencintaiku tak akan aku terima dirimu,”—Rashila
•••••
Setelah lelah beradu mulut dengan Haidar, Rashila langsung saja kabur ke mejanya. Rashila tidak berminat menanggapi perkataan Haidar lagi. Padahal ia berniat baik untuk menanyakan masalah yang sedang dihadapi Haidar. Namun, Rashila malah dibuat semakin kesal olehnya. Rasanya ingin meledak, tapi ia bukanlah bom.
"Shil, gue udah balikin novel lo ya. Lo cek lagi aja di kolong meja, gue taro di situ. Maaf banget baru ngembaliin," ucap Pipi sambil menunjuk ke kolong meja serbaguna yang dapat digunakan untuk meletakan apa saja.
Rashila pun merogoh kolong mejanya untuk mengecek novel yang baru saja dikembalikan Pipi. Namun, yang ia dapatkan malah sepucuk surat lagi dan sebatang cokelat. Kali ini tidak ada lagi mawar merah.
Kemudian Rashila membuka surat itu. Ditemukan lagi sebuah puisi yang memiliki teka-teki sehingga membuat Rashila menggarukan poninya karena tak paham.
Ribuan bunga akan aku berikan
Asal kau senang sayang
Jutaan cokelat bila mau
Tetap aku beri padamu
Sebilah pisau pun akan aku beri
Jika kau ingkar janji
Temui aku
Dalam ruang hampa
Tanpa ada umat manusia
Dalam kegelapan
Yang penuh kesesakan
Tiga tingkat pada bumi
Menjulang tinggi
Dan kau datang sendiri
Tak perlu ditemani
Jangan takut sendiri
Aku tak akan jahati
Aku hanya ingin kamu
Datanglah padaku
Selesaikan semua ini