Miss Lampir

Catrenaa
Chapter #18

Serumit Benang Kusut

“Kita semua berada dalam perasaan rumit yang saling terikat satu sama lain,”—Rashila

•••••

"Lo bisa menghargai perasaan Nella. Tapi kenapa lo gak bisa menghargai perasaan gue? Posisi gue saat ini juga sama kayak lo dan Nella. Kita sama-sama suka dengan seseorang dan orang itu gak mempedulikan kita," ucap Randy yang masih terus saja mengejar Rashila. Jika dipikirkan memang benar ucapan Randy. Rashila sendiri bingung ingin menjawab apa.

Nella, Randy, Rashila, dan Rangga berada dalam sebuah ikatan yang serumit benang kusut. Nella menyukai Randy. Randy menyukai Rashila. Rashila menyukai Rangga. Rangga menyukai Meila.

Nella, Randy, Rashila, dan Rangga terdapat pada posisi yang sama. Mereka berempat sama-sama menyimpan harapan kepada seseorang. Rashila baru saja sadar dengan hal itu.

"Percuma lo nungguin yang gak pasti kalau udah ada yang pasti," bujuk Randy.

"Lo juga gausah nungguin yang gak pasti kayak gue. Lo sama Nella aja yang udah pasti!"

Baru saja beberapa jam yang lalu adegan itu terjadi. Setelah dipikir-pikir, untuk apa Rangga menunggu Meila yang belum pasti kalau ada Rashila yang sudah pasti?

Lalu, untuk apa Rashila menunggu Rangga yang belum pasti kalau ada Randy yang sudah pasti?

Kesimpulannya memang tak mudah menghargai perasaan seseorang. Hampir semua orang di dunia ini lebih memilih orang yang mereka cintai, daripada orang yang mencintai mereka. Padahal perasaan orang yang mencintai mereka itu lebih dalam. Mereka lebih rela menunggu lama untuk seseorang yang dicintai dan melupakan orang yang mencintainya. Tanpa berpikir panjang, bagaimana perasaan orang yang diabaikan itu. Sebenarnya mereka berada pada posisi yang sama, yaitu terabaikan dan menyimpan harapan. Semuanya saling terikat dan berhubungan.

Mereka semua juga egois karena memikirkan perasaannya sendiri. Randy egois karena mengabaikan Nella hanya demi Rashila. Begitu pula Rashila yang egois karena mengabaikan Randy hanya demi Rangga. Semuanya terasa dibolak-balik. Rasanya jadi campur aduk.

"Tapi gue udah persiapkan ini susah payah. Lo gak ngehargain sama sekali?" Mungkin ini agak drama, tapi mata Randy benar-benar berkaca-kaca.

Lihat selengkapnya