Kevin berjalan menelusuri koridor kampus menuju ke parkiran untuk mengambil motornya. Sesampainya di sana, Kevin bertemu dengan Zara. Terlihat gadis itu sedang kesusahan untuk menyalakan mesin motornya.
"Motor kamu kenapa, Ra?" Kevin menghampiri Zara. Zara hanya terdiam, tak menjawab sepatah kata pun.
"Motor kamu mogok?" tanya Kevin lagi yang hanya dijawab Zara dengan anggukan.
"Sini aku bantuin nyalain mesinnya. Kamu minggir sebentar." Zara akhirnya melangkah ke belakang, sambil menunggu Kevin menyalakan mesin motornya yang tidak bisa menyala. Dengan tenaga yang Kevin punya, akhirnya cowok itu berhasil menyalakan mesin motor Zara.
"Ini udah nyala," gumam Kevin. Napasnya sedikit tersengal, keringat mulai bercucuran mengenai wajahnya.
"Makasih. Sori jadi ngerepotin," jawab Zara.
Kevin mengangguk. Dia senang bisa membantu Zara walaupun gadis itu selalu bersikap acuh padanya. Terbesit di hatinya untuk membuka hati Zara yang beku dan sulit dijamah.
Zara akhirnya meninggalkan parkiran. Dari jauh Kevin memandangi punggung Zara yang tak lagi terlihat.
"Kamu Kevin, kan?" tanya seseorang gadis yang menghampirinya.
"Iya. Aku kayak pernah lihat kamu." Kevin mencoba mengingat siapa gadis itu. Tapi tetap saja ia tak ingat siapa dia
"Tisa, temannya Zara."
Kevin mengangguk, dan akhirnya teringat.