Kapal sampai di Manta Point sekitar pukul 03.30 WITA. Semua peserta sailing bersiap untuk menceburkan diri ke laut, kecuali Quỳnh Trang Vinh dan Nguyen Lien Lie yang katanya masih merasakan perih di siku dan lututnya. Nguyen Lien Lie benar-benar seorang sahabat yang baik. Di saat seperti itu, dia menunjukkan sifatnya yang penuh pengertian kepada Quỳnh Trang Vinh.
Aku menyunggingkan senyum di wajahku melihat betapa eratnya ikatan persahabatan itu.
Sementara itu, Natalia menanggalkan pakaian formalnya yang langsung berganti dalaman bikini berwarna hitam. Dia terlihat seksi hingga membuat pikiranku dipenuhi fantasi-fantasi yang liar.
Efeknya sama seperti ledakan granat. Semua orang memandanginya sambil ternganga. Tak ada yang bicara. Jantungku berdebar-debar kencang. Aku menahan hasrat untuk memperbaiki posisi celana dalamku yang tiba-tiba terasa panas.
Di sisi lain, mataku juga auto fokus dengan bikini Yukiko yang memamerkan lekuk tubuh idealnya, seperti seorang atlet renang profesional. Dia mengikat rambut panjangnya di belakang kepala secara rapi. Kemudian menutupinya dengan topi renang. Aku lantas tersihir oleh pesona Yukiko—pesona itu bisa mengubah dan menciptakan keadaan baru sesuai apa yang dikehendakinya.
Sementara aku masih melihat langkah dan tubuh indah Yukiko dari belakang. "Gila!"
Kemudian, datanglah tamu tak diundang—setan jahat yang merasuki otakku, dan ia berbisik, "Seksi, Bos… seksi! Gimana kalau setelah snorkeling ini selesai, kau culik cewek Jepang itu lalu membawanya kabur ke sebuah pulau kosong. Dengan begitu, kau dan dia bisa hidup bersama selamanya tanpa aturan dan norma-norma yang berlaku di kehidupan ini. Bebas, penuh cinta, bahagia selamanya sampai kakek-nenek. Beh... mati kau Rick, Rick!" Garpu setan jahat seolah menusuk-nusuk kupingku.
Aku menoleh untuk memandangi kemudi kapal. Kebetulan sekali kapten sedang sibuk di dapur dan ABK kapal sedang memasang jangkar. Sebagian dari diriku memang ingin menculik Yukiko sekarang juga, menyingkirkan orang-orang kecuali Quỳnh Trang Vinh dan Natalia, lalu pergi dari sini selagi masih bisa.
Aku tidak dapat mengenyahkan firasat bahwa kami bakalan berpisah selamanya setelah aktifitas di Manta Point ini berakhir. Aku tidak mungkin rela mengambil risiko kehilangan kesempatan besar.
Begitu setan jahat terdiam, terdengar nasihat bijak dari malaikat baik. "Rick, wanita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah. Jika kau tertarik padanya, cobalah untuk mengenalnya secara baik-baik. Bukannya malah berpikir yang tidak-tidak. Kau tahu, Rick, bukankah cinta itu ibarat kupu-kupu? Jika kau mendekatinya secara perlahan, kau mungkin bisa menangkapnya dan mendapatkan hatinya. Namun, jika kau mendekatinya secara frontal, dia pasti akan terbang dan menganggapmu sebagai seorang pemburu yang jahat. Pahamilah kata-kata ini dengan baik, Sahabatku."
"Kak?" Suara Lily membuyarkan dunia fantasiku dan membuat pertikaian antara malaikat baik dan setan jahat berakhir. Namun, pertikaian itu membuat kepalaku pusing. Aku berusaha membungkam kata-kata itu dan mencoba mematikan daya imajinasi negatif yang bersumber dari otak kananku. Tetapi yang menang adalah bagian otak kiriku yang mencari kesenangan.
Benar-benar Miss Jepang, desain tubuhnya mirip Megan Fox. Sangat… sangat! Aku tidak tahu harus menggunakan kata-kata seperti apa untuk menggambarkan keindahan desain tubuh itu.
"Kak!" Sekali lagi Lily memanggilku dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya, sehingga membuatku kembali ke alam sadarku.
"Eh? Iya. Ada apa?" Aku memukul wajahku sendiri.
Konsentrasi!