Miss Travel Beauty

Luca Scofish
Chapter #16

Miss Vietnam Yang Putus Asa

Matahari senja tampak memenuhi langit. Aku berdiri di depan tendaku, terkejut sendiri mengapa matahari senja kali ini begitu terlihat sempurna.

Mungkin... karena aku terdampar di pulau kosong bersama wanita-wanita cantik yang menjadi bunga petualangan ini. Memang konyol sih kalau aku merasa senang dengan musibah ini, tapi hatiku memang berkata demikian.

Dari ujung mataku yang masih terlena dengan keindahan matahari senja itu, fokusku teralihkan saat melihat punggung Quỳnh Trang Vinh sedang berjalan sendirian menyusuri arah barat bibir pantai. Aku segera memanjangkan kepalaku bak jerapah yang hendak melihat lebih spesifik akan sesuatu yang menarik nun jauh di ujung sana, lalu segera menganalisa keadaan sekitar. Cewek itu memegang dua ujung scarf yang membelit lehernya sambil menatap jauh ke depan. Ekspresi datar wajahnya menimbulkan perasaan orang yang sedang putus asa.

Murung? Aku meragukan penglihatan mataku sendiri. Bisakah Quỳnh Trang Vinh yang selalu tampil percaya diri dan tenang menjadi seperti itu?

Tanpa membuang waktu, aku pun langsung berlari menghampirinya dan berniat menghiburnya.

"Miss Vietnam, kenapa sendirian di sini?" tanyaku, yang secara tiba-tiba melompat di depannya, lalu mengambil posisi seperti singa yang hendak menerkam mangsanya.

"Ya ampun! Kau hampir saja membuat jantungku melompat ke laut, tahu!" Quỳnh Trang Vinh tersentak saking kagetnya. Ia lalu berjongkok untuk mengambil air laut yang mengalir deras ke bibir pantai menggunakan kedua tangannya dan langsung menyiramkannya ke arahku.

"Rasain!" hardiknya, sambil menyerangku dengan cara seperti itu secara berulang kali.

"Ampun, Miss Vietnam. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Aku meminta maaf sambil menyilangkan kedua tanganku di depan wajahku sebagai bentuk pertahanan diri.

"Janji ya, jangan seperti itu lagi."

"Iya, janji."

Setelah perjanjian singkat itu, Quỳnh Trang Vinh lalu mengulurkan tangannya padaku seraya membungkukkan badannya. Aku menyambutnya dengan senang hati, kemudian ia membantuku berdiri. Setelah itu, kami berjalan secara berdampingan menyusuri tepi pantai barat ini sambil melihat matahari senja perlahan menampakkan keindahannya dengan sempurna.

Lihat selengkapnya