Miss Travel Beauty

Luca Scofish
Chapter #44

Sailing Karimunjawa

Hari kedua di Karimunjawa.

Sailing Karimunjawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sailing komodo. Hanya saja, keindahan alam bawah laut Karimunjawa bagaikan permata yang pesonanya sangat menakjubkan seperti Raja Ampat di Papua. Keindahan underwater itu sudah terkenal ke seluruh penjuru Nusantara, bahkan hingga ke mancanegara.

Pulau Karimunjawa memiliki beragam pantai yang masih alami dan mengagumkan. Banyak spot pantai yang menarik, gratis, dan sepi. Jadi, wajar jika aktivitas yang paling sering dilakukan oleh wisatawan adalah snorkeling dan diving. Yukiko yang energik dan hebat itu sangat menyukai olahraga yang memacu adrenalin.

"Pasir putih, air yang sejernih kristal, dan ombak yang relatif tenang. Aih… mantap!" Pagi itu aku sangat bersemangat sekali saat Pak Kul bersiap menjalankan kapalnya untuk mengantarku dan Yukiko sailing Karimunjawa. "Nanti kita balapan renang, ya," tambahku, sambil mengangkat alis dan tersenyum penuh arti kepada Yukiko.

"...." Yukiko hanya menyunggingkan ujung kanan bibirnya, namun aku langsung salah tingkah.

Kegiatan sailing Karimunjawa hanya berpindah dari satu spot snorkeling ke spot snorkeling yang lain. Dari atas kapal nelayan milik Pak Kul itu sudah terlihat langsung coral yang indah, gususan pulau yang tampak seperti gambar pemandangan legend waktu kita duduk di sekolah dasar, dan berbagai macam ikan yang meliuk-liuk di sekitar coral. Selain melihat-lihat berbagai macam terumbu karang yang unik, kami juga berenang bersama ikan nemo, dori, parrot, kakap, dan lain-lain. Rasanya tidak rela berpaling dari ikan-ikan yang berseliweran di hadapan kami itu. Kemudian, kami juga menembak ikan-ikan besar dengan speargun untuk menu tambahan makan siang. Aku sangat senang karena bisa bernostalgia bersama Yukiko dan mengenang momen-momen indah kami saat terdampar di sebuah pulau kosong di Flores waktu itu.

Lihat selengkapnya