Mission Brought Me To You

Roormniax
Chapter #3

BAB 3 - Grant My Wish

Jadi, ekstrakulikuler voli punya jadwal latihan rutin setiap hari Selasa-Kamis. Namun, hari ini pengecualian. Sebentar lagi ada perlombaan antar sekolah yang diadakan oleh salah satu yayasan di kota Nafira. Lomba voli ini merupakan salah satu rangkaian dari acara besar yang diselenggarakan yayasan itu.

Sebenarnya Nafira malas sekali datang latihan hari ini. Ini hari Minggu, dan hari ini adalah hari special nya. Dia sudah merencanakan akan mengajak kedua orang tuanya ke salah satu tempat wisata untuk merayakan ulang tahunnya. Namun ternyata, kedua orang tuanya masih ada keperluan di luar kota, jadi mereka hanya meninggalkan kado dan sejumlah uang agar Nafira bisa mentraktir teman-temannya.

"Lesu banget, Fir," ujar Asa.

Nafira yang sedang duduk-duduk di pinggir lapangan hanya mendengus kesal. "Minggu-minggu gini kan enaknya rebahan di rumah, nggak lari-lari keliling lapangan begini."

Cowok sawo matang itu hanya tersenyum, lalu menyerahkan botol air mineral dingin kepada Nafira. "Nih, katanya tadi lo haus?"

"Thanks."

"Abis latihan, langsung pulang, Fir?" tanya Asa.

"Iya."

"Mau jalan-jalan dulu nggak? Daripada lo di rumah cuma rebahan."

Nafira menatapnya ngeri. "Lo.. kenapa coba? Kok tiba-tiba ngajakin jalan?"

Asa hanya tertawa, lalu tersenyum lebar. "Ayo kita ngerayain ulang tahun lo."

"Ha?" 

"Happy birthday, Nafira. Jangan lesu dan suntuk dong di hari jadi lo."

Cewek itu menatap Asa lama. Tiba-tiba debaran itu muncul lagi. Padahal dirinya sudah berjanji supaya tidak masuk ke dalam dunia Asa. Namun, memang benar kata teman-teman ceweknya. 

Asa itu nggak begitu tampan, dalam artian kriteria cowok ganteng yang selalu bikin cewek-cewek jadi jerit-jerit. Asa punya hal lebih, yang membuat cewek-cewek terpikat karena tawanya, senyumnya, dan perhatiannya itu.

Nafira orang yang selalu memegang janjinya, jadi dia menolak dengan halus. "Thankyou, Sa. But, no. Gue lagi pengen sendiri. Kita belum terlalu deket untuk ngerayain ulang tahun gue kan?"

Raut kecewa jelas terpancar dari muka Asa. Namun, itu tidak membuatnya menyerah. "Kita kan teman. Apa salahnya ngerayain ulang tahun bareng teman?"

Lihat selengkapnya