Dari kecil Fyora selalu percaya apapun yang dikatakan Papanya. Ketika jatuh dari sepeda, Fyo berjanji tidak akan menyentuh sepeda itu lagi. Namun saat Papanya meyakinkan bahwa Fyo pasti bisa mengendarai sepeda,maka dengan yakin Fyora kecil berlatih sepeda lagi hingga akhirnya dia bisa. Tidak hanya itu, saat pertama kali memasuki bangku sekolah dasar, Fyora merasa minder dan takut tidak ada yang mau berteman dengannya. Tapi sekali lagi, ketika papanya mengatakan bahwa Fyora adalah anak yang ceria dan Papa yakin teman-teman akan menyukainya. Maka dengan penuh percaya diri, Fyora akhirnya memiliki banyak teman yang menyukainya.
Bagi Fyora, hal yang paling menyakitkan bukan perceraian orang tuanya, tapi Papanya yang paling dia percaya ternyata tidak mampu menjaga janjinya. Papanya yang dulu berjanji untuk selalu ada dan tidak akan meninggalkannya, kini telah pergi, sibuk dengan keluarga barunya. Tidak ada yang menyangka jika Papanya yang terlihat begitu mencintai Mamanya itu begitu cepat menikah setelah sebulan bercerai.
Kini setelah 10 tahun berlalu, Keadaan mengubah Fyora yang dulu ceria dan manis, kini menjadi gadis tomboy dan apatis. Fyora tak lagi peduli tentang apapun yang terjadi di hidupnya. Papanya mengajarkan Fyora bahwa tidak ada yang bisa dipercaya di dunia ini. Mamanya yang dulu begitu anggun dan lembut, kini menjadi temperamen dan lebih suka menghabiskan waktunya diluar rumah daripada menemani anaknya yang kesepian. Semuanya berubah, keadaan tak lagi sama, hanya Fyora yang terjebak dalam kenangan yang tak bisa dilupakannya.
*****************************