Mission: Legend of the South Sea

December Daisy
Chapter #3

Chapter 2

“Manusia?! Bagaimana bisa dua orang ini masuk ke sini?”

Perempuan yang tengah duduk di hadapan Rara ditemani oleh dua orang abdi kinasih di kanan kirinya ini adalah Dewi Kadita. Rara sangat hafal dengan desain karakter Kadita. Kulitnya kuning langsat. Matanya bulat besar. Rambutnya hitam legam dibiarkan terurai kemudian di atasnya terdapat aksesoris rambut yang indah. Selain mengagumi desain latar tempat permainan ini, Rara pun menyukai desain pakaian dari setiap karakter, terutama Kadita. Tidak seperti gambaran Nyi Roro Kidul yang kebanyakan digambarkan menggunakan pakaian hijau, karakter Kadita terlihat sangat anggun dan cantik dengan kemban berwarna biru dongker dan dilapisi sebuah kain selendang berwarna biru terang yang transparan. Namun sikap Kadita sama sekali tidak menunjukkan keanggunan. Yang ada hanyalah keangkuhan.

Begitu ia melihat dua orang penyusup di istananya, Kadita segera memerintahkan pengawal untuk menangkap dan mengikat mereka berdua. Kini Rara dan Badar dalam posisi terikat dan berlutut di depan singgasana Kadita. Mata Kadita memicing tajam seolah menunjukkan kebenciannya dengan warna hijau khaki yang menjadi seragam dari organisasi Save Sea.

Sial, siapa sih yang mendesain warna seragam ini? Kenapa harus hijau?

Dalam hati Rara mengutuk sang desainer karakter permainan tersebut berulang kali.

“Hatchi!” Badar mendadak bersin bertepatan dengan Rara merutuk.

Rara pun menoleh mendengar suara bersin tersebut. Badar hanya menyengir membuat Rara tidak habis pikir. Bagaimana pemuda di hadapannya ini masih bisa tertawa di saat seperti ini? Mereka akan dihukum mati oleh Kadita. Ini pertemuan pertamamu dengan tokoh utama, wahai tokoh utama pria! Kamu harusnya panik.

Tunggu sebentar. Bagaimana bisa pertemuan pertama antara Badar dan Kadita terjadi seperti ini? Bukankah pertemuan pertama antara Badar dan Kadita terjadi karena badai serupa yang disebabkan Abiseka 500 tahun lalu. Karena badai itu, Kadita mulai mengenali Badar sebagai reinkarnasi Abiseka.

Apa dia baru saja merusak plot pertemuan tokoh utama? Kalau begini bagaimana bisa Kadita mengenali Badar? Rara mengingat bahwa Kadita setelah dikhianati oleh Abiseka sangatlah pemarah dan mudah tersinggung. Sedikit saja diusik ia akan menghabisi nyawa orang tersebut.

M-mereka akan mati.

Rara harus mencari cara untuk membuat Kadita kasihan pada mereka terlebih dahulu.

“Ra-ratu... kami sampai ke sini karena ditenggelamkan oleh ombak. (Aku Abiseka, Kadita)” Baik Rara maupun Badar berbicara nyaris bersamaan dan menoleh ke arah satu sama lain serempak pula.

Mata Rara membelalak besar mendengar pengakuan Badar baru saja. Bagaimana bisa Badar mengetahui identitasnya sebagai reinkarnasi Abiseka? Rara sekali lagi menoleh cepat ke arah Kadita untuk mengetahui reaksi sang Penguasa Laut Selatan tersebut. Ekspresi wajah Kadita berubah semakin murka.

Mati.

Lihat selengkapnya