Mission

Aurellia
Chapter #12

Eleven_th

Alin pun segera memeluk Tito, menenangkan temannya yang menangis. Membisikkan kata-kata penenang. Menunggu Tito menjelaskan.

Ketika Alin sibuk menenangkan Tito. Aulen datang dan segera menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, tak mengubris rasa sakit yang masih bersarang didadanya.

"Sebenarnya tadi aku sedang ketoilet sebentar. Ketika aku kembali, para perawat dan dokter berlarian keruangan Aurel. Aku pun menanyakan kesalah satu perawat yang lewat dan ia mengatakan jika Aurel kejang-kejang. Sekarang ia masih diperiksa." jelas Tito masih menguluarkan air matanya yang kian deras.

'Dia juga di toilet itu? Bagaimana ini, apakah dia tadi mendengar rintihanku? Semoga tidak." ucap Aulen dalam hati, merasa cemas.

" Tak apa, berdoalah supaya tak terjadi hal-hal yang tidak baik dengan Aurel. "

" Harusnya tadi aku menemaninya, bukan malah meninggalkannya. Aku memang lelaki yang bodoh."ucapnya semakin terisak.

☘️


Sudah 1 jam mereka menunggu. Tito sudah mulai tenang, dia mondar-mandir di depan pintu sembari merapalkan doa untuk orang terkasihnya. Sedangkan Alin duduk dikursi tunggu,aurel masih memegang dadanya menahan rasa sakit yang kian menjadi-jadi. Berusaha tak mengundang perhatian dari 2 orang didekatnya.


Hingga akhirnya, pintu tersebut terbuka dan keluarlah dokter dengan wajah lelahnya. Tito pun menghampiri dokter tersebut, Aurel dan Alin mengikuti dibelakangnya.


"Bagaimana kondisinya dok?" wajahnya jelas khawatir.


Lihat selengkapnya