MisStar

Envy (Yo Wes Ben)
Chapter #2

Dewiku

Lampu di ruang operasi akhirnya padam, para dokter pun keluar dengan wajah lega. Tak lama seorang perawat memanggil Ayah Dewi.

"Keluar pasien atas nama Dewi," ucap perawat sambil mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang mungkin keluarga pasien.

Ayah Dewi segera bangkit dari duduknya. Dengan wajah pasrah, Ayah Dewi menghampiri sang perawat dan berkata, "saya suster."

"Anda orang tua pasien," tanya perawat itu dengan tatapan menyelidik. Melihat penampilan Ayah Dewi, dia tidak menyangka jika pria buluk ini mampu membayar ruang ICU bahkan sudah memesan ruang perawatan kelas VVIP. "Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu," gumam perawat itu setengah mencibir.

Ayah Dewi memgangguk penuh keyakinan. Perawat itu memberi isyarat agar Ayah dewi mengikutinya. Dengan perasaan kacau, Ayah Dewi mengikuti langkah perawat menuju ruangan dokter bedah. Sepertinya dia adalah dokter yang bertanggung jawab saat operasi Dewi berlangsung.

Dengan menaiki lift menuju lantai 15, Ayah Dewi harap-harap cemas. Dan bahkan semakin takut saat pintu lift terbuka. Dia dibawa ke sebuah lorong dengan desain mewah, tidak seperti rumah sakit. Justru lebih nampak seperti hotel mewah bintang lima.

Sesampainya di depan ruangan yang cukup mewah, perawat itu mempersilahkan Ayah Dewi untuk masuk. Dengan ragu, Ayah Dewi memasuki ruangan itu. Betapa terkejutnya Ayah Dewi saat melihat isi ruangan yang sangat mewah.

Tatapan kagumnya terhenti kala perawat mempersilahkannya duduk di sofa.

"Silahkan duduk Pak, dokter Firman akan segera kemari. Beliau sedang membersihkan diri pasca operasi," ucap perawat itu dengan tatapan meremehkan.

Ayah Dewi ditinggal sendirian di dalam ruangan yang asing dan mewah ini. Kegugupan menyerang dirinya, rasa takut menghantuinya dan kegelisahan menyelimuti hatinya. Dia berharap tidak terjadi hal buruk kepada putri nya. Ayah Dewi duduk dengan kegelisahan di hati. Sampai seseorang keluar dari kamar yang ada di ruangan itu dengan wajah yang segar seperti usai mandi.

Pria itu tersenyum mendapati Ayah Dewi tengah duduk sambil memghentakkan kakinya ke lantai berulang-ulang, itu tandanya dia sedang gelisah.

"Maaf, sudah membuat anda menunggu," ucap dokter Firman mengagetkan lamunan Ayah Dewi.

Lihat selengkapnya