Dewi Ambar Wati adalah seorang gadis atlet lari sprint di kotanya. Gadis dengan tubuh langsing tinggi dengan wajah ayu khas gadis pedesaan. Parasnya yang cantik dan kemampuan fisiknya dalam olah raga membuat banyak pemuda mengidolakannya. Namun hanya satu pria yang mampu mengisi hatinya selama ini, yaitu Agung anak ketua RT di kampungnya.
Kali ini Dewi hendak mengikuti lomba di tingkat provinsi, dia akan berangkat ke arena lomba bersama rekan sesama atlet. Mereka berjanji akan berkumpul di kantor Pemerintah Daerah dan berangkat bersama dengan menggunakan mobil dari Pemerintah. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit. Dewi merasa sangat terlambat, karena Agung yang awalnya berjanji mengantarnya tiba-tiba memberitahu bahwa dia tidak bisa mengantar Dewi.
Dewi merasa kecewa, namun harus bagaimana lagi? Agung tidak bisa membantah perintah sang Ayah untuk mengantarnya ke sebuah pertemuan di Desa. Agung sebagai ketua Pemuda di kampungnya, wajib ikut karena di kantor Desa akan membahas rencana kedepan untuk kemajuan para Pemuda di Desa.
Dengan langkah cepat, Dewi berlari menuju jalan raya. Dewi berencana naik ojek menuju kantor Pemerintahan Daerah. Begitu Dewi sampai di pinggir jalan dan hendak menyeberang, tiba-tiba sebuah mobil mewah melaju dengan cepat tanpa kendali. Dan BRAAAKKKK kejadian itu sangat cepat.
Semua orang yang berada di sekitar tempat kejadian berusaha menolong dan memanggil petugas medis. Dewi tergeletak lemah di pinggir jalan, kakinya sangat nyeri karena menghantam tiang listrik dengan sangat keras. Sedangkan orang yang ada di dalam mobil sport mewah berwarna biru itu, masih berusaha ditolong oleh para warga.
Untung saja jaman sekarang sudah ada ponsel pintar, jadi dengan mudah menghubungi keluarga korban kecelakaan. Tak lama berselang, sebuah ambulans dan mobil polisi tiba. Suasana semakin riuh karena melihat darah yang mengalir dari kepala Dewi yang begitu banyak. Petugas medis segera membawa Dewi dengan tandu dan membawanya ke dalam mobil ambulans.
Sedangkan pemuda yang berada di dalam mobil mewah itu, masih berusaha ditolong oleh polisi untuk dikeluarkan dari mobil. Cukup lama evakuasi dilakukan, Dewi sudah terlebih dahulu dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Karena tidak ada yang bisa dihubungi, maka penanganan kepada Dewi terpaksa ditunda dikarenakan tidak adanya penjamin.
Itu karena nomor yang dihubungi oleh pihak administrasi rumah sakit tidak ada yang terhubung. Ada satu nomor terhubung, namun tidak ada jawaban dari sang pemilik nomor. Saat keadaan Dewi semakin mengkhawatirkan, datanglah beberapa pria mengenakan jas hitam dengan tubuh kekar dan wajah yang sangat tampan. Mereka menanyakan kepada pihak administrasi mengenai kecelakaan di jalan Dewi Sartika dimana Dewi mengalami kecelakaan.
Para pria itu mencari seorang gadis korban kecelakaan yang tak lain adalah Dewi. Petugas administrasi pun segera memberitahu kondisi Dewi yang harus segera ditangani. Mereka meminta kepada pihak rumah sakit untuk melakukan penanganan terbaik untuk Dewi.
Ponsel Dewi berdering tanpa henti, salah seorang pria ber-jas hitam mengangkat panggilan itu.
"Halo," ucap pria itu.
"Ya Halo, benarkah ini ponsel Dewi," tanya orang diseberang sana.
"Oh, jadi namanya Dewi. Benar saya rasa ini memang ponselnya," jawab pemuda itu dengan santai.
"Dimana Dewi," tanya orang itu.
"Anda siapa," tanya pemuda itu dengan nada bicara sedikit meninggi.