Pada sebuah simbol Philosopher’s Stone atau Batu Filsuf dengan segitiga sama sisi, panjang sisi segitiga adalah bilangan urutan ketiga dari deret bilangan Stella Octangula. Ketahuilah luas lingkaran terluar di simbol tersebut, sampai tiga angka di belakang koma.
Itu akan menjadi kunci untuk memutar enam angka.
Dan tiga angka pertama juga akan menjadi koordinat sumbu x dan sisanya menjadi sumbu y pada ubin kotak-kotak, dengan titik nol di bawah bentuk kayu hitam-putih Piramida Nonagonal terbalik. Dengan itu kalian bisa menuju noktah selanjutnya.
Di noktah itu temukan dan cabutlah lidi besi, lalu lebur warkat ini ke pusaran yang hadir kemudian.
“Nol, Satu, Empatbelas,” ujarku menyebut angka-angka pada ketiga urutan awal deret bilangan ‘Stella Octangula’. Stella Octangula, yang berarti ‘bintang delapan titik’, adalah bahasa Latin yang diberikan salah seorang rasayanas bernama Johannes Kepler pada tahun 1609. Namun bentuk ini sendiri sudah tercatat oleh para rasayanas-geometer sebelum tahun tersebut, misalnya pada catatan ‘De Devina Propostione’ yang dibuat oleh Luca Pacioli dan dipublikasikan pada tahun 1509.
Bentuk geometri stella octangula merupakan bentuk ‘oktahedron’ yang telah mengalami proses ‘stelasi’. Oktahedron merupakan bentuk geometri yang dibangun oleh delapan buah sisi. Sedangkan stelasi adalah proses pengembangan sebuah ‘polytope’ atau obyek geometri dengan sisi datar dalam suatu dimensi n untuk membentuk suatu bentuk baru.
Deret bilangan Stella Octangula adalah angka-angka yang diambil berdasarkan Stella Octangula. Deret ini punya rumus n x (2 x n2 – 1), dengan deret pertama dimulai dengan n yang bernilai 0. Dengan demikian, ketiga urutan awal deret bilangan Stella Octangula sesuai yang telah kusebutkan adalah:
- Deret pertama = 0 x (2 x 02 – 1) = 0
- Deret kedua = 1 x (2 x 12 – 1) = 1
- Deret ketiga = 2 x (2 x 22 – 1) = 14
“Duaratus lima koma duaratus limapuluh tiga,” aku mengatakan hasil hitunganku yang menjadi jawaban, sambil menggulung kertas dan memasukkannya ke tabung kecil, kemudian meyimpannya di tasku.
“Ya,” Ragunanzu membenarkan. Tentu ia sudah paham penyelesaiannya. Pertama, kami harus mengingat simbol Batu Filsuf: Sebuah lingkaran kemudian terdapat segitiga di dalamnya, dengan sebuah persegi di dalam segitiga, dan sebuah lingkaran di dalam persegi. Ketiga sisi segitiga sama sisi, bisa kita misalkan masing-masing sebagai sisi a, b, dan c.
Panjang sisi segitiga = panjang sisi a = panjang sisi b = panjang sisi c = urutan ketiga dari deret bilangan Stella Octangula = 14.
Karena segitiga pada simbol Batu Filsuf merupakan segitiga sama sisi, maka ketiga sudut segitiga sama besar 60o.