Misteri Bait Astavacas: Petualangan Matematika & Simbol

RK Awan
Chapter #21

Ruas XXI. Simbol Kematian: Kain, Sembilan, dan Batu Nisan

Abar-abar yang kini kami hadapi berbahan dari kaca. Namun, kaca tersebut bukan kaca bening yang menampakkan obyek di belakangnya, karena lapisannya telah dicat dengan warna putih. Dari yang aku dan Ragunanzu lihat, kaca tersebut setidaknya terdiri dari dua lapis. Lapis kedualah yang membuat dua lubang yang ada di lapis pertama juga tidak dapat digunakan melihat apa yang ada di depan kami.

Dua lubang lapis pertama itu sama-sama berbentuk pentagon, masing-masing terletak di sisi kiri. Sama seperti gambaran penampang dodekahedron pada pintu kayu sebelumnya, pentagon di sisi kiri merupakan pentagon yang menghadap ke atas sementara pentagon di sisi kanan menghadap ke bawah. “Mari tempatkan pentagon kayu ini,” ujarku.

Dalam jeda waktu tiga detik pintu kaca putih itu bergeser. Habis kaca, tampklah kain. Habis putih, tampaklah kuning. Kini, di depan kami telah tertambat sebuah kain kuning, dengan ukuran tiga kali tiga meter. Pada bagian tengah kain itulah, tertulis teka-teki berikutnya.

Aku mengucapkan turut bersuka-cita kepada kepada kalian, yang telah sampai di pemberhentian ini. Di balik kain ini, kalian akan menemukan lantai persegi panjang tigapuluh enam kotak. Dari ketigapuluhenam ubin berangka, setiap ubin hanya bisa dilewati sekali. Salah memilih ubin, kalian akan terjun. Lewatlah dengan keduapuluh angka pilihan.

Jadi, seperti yang telah Kusebut, kalian akan bertemu dengan angka-angka kalian. Ingat-ingatlah tingau eksklusif Adhi Makayasa kalian, yang akan menjadi delapanbelas angka selamat untuk merandai wilayah ubin:

Triplus Pythagoras & kuadratnya. Panjang dalam meter besi terpanjang. Sudut busur yang membentuk huruf C. Sudut yang terbentuk dari besi terpanjang dan besi tegak.

Banyaknya angka-angka pada lingkaran. Jumlah semua angka yang ada di lingkaran. Jumlah angka pada setiap diameter. Angka pusat. Jumlah lapisan lingkaran. Jumlah sisi magic square besar & angka terbesarnya. Jumlah sisi magic square kecil & angka terkecilnya.

Dua bilangan sisa yang menjadi jalan, pilihlah dua angka yang berwatak pentagonal sekaligus nonagonal.

Bila benar, selain tersiah dari keterjatuhan, kalian juga akan Kuhadiahi simbol Hellas.

Bawalah kain kuning sembilan meter persegi ini ketika melewati persegi panjang enam kali enam. Gunakan kain ini untuk melumas abar-abar selanjutnya.

“Emblem Adhi Makayasa buatan kita sendiri, ini mudah,” ujarku.

“Ya, dan dua angka bersifat pentagonal dan nonagonal, itu juga mudah,” Ragunanzu menanggapi sambil melepas kain kuning dari tali tambatan. Ketika itulah, kami dapat melihat dengan pandangan penuh lantai yang tertulis di teka-teki di kain. Ubin-ubin persegi panjang tersebut berwarna putih, membedakannya dengan lantai lorong yang saat ini kami injak dan lantai di seberang area ubin-ubin. Pada setiap ubin, terdapat angka berwarna hitam di atasnya, dan dari ketigapuluh enam ubin, ada beberapa ubin yang bertuliskan bilangan yang sama. Di ujung area ubin tersebut, kami dapat melihat lorong empat kali empat meter lagi yang menjadi jalan menuju titik berikutnya.

“Aku sudah selesai menentukan pilihan. Karena cuma sekali langkah, aku ambil sisi kiri, kamu kanan. Bagaimana?” tanya Ragunanzu.

“Ya,” aku setuju dan menambahkan saran, “Sebaiknya kita siap dengan pugaba kita kalau ada apa-apa.”

“Setuju,” ujar Ragunanzu sambil memasukkan kain kuning ke dalam tasnya. “Siap-siap, ayo.”

Kaki Ragunanzu pertama menginjak ubin berangka 147. Kemudian ia bergerak ke arah barah laut melalui dua ubin: 45 dan 33. Setelahnya bergerak ke timur melewati dua ubin: 3 dan 4. Lalu ke utara menginjak ubin berangka 9. Kemudian ke barat melangkahi dua ubin: 6 dan 42. Selanjutnya bergerak sebanyak dua ubin ke arah timur laut, pada ubin berangka 1 dan 561.

Sementara ubin yang pertama kuinjak adalah ubin berangka 180. Kemudian aku bergerak ke arah timur laut melalui dua ubin: 135 dan 3. Setelahnya bergerak ke barat melewati dua ubin: 5 dan 4. Lalu ke utara menginjak ubin berangka 9. Kemudian ke timur melangkahi dua ubin: 16 dan 25. Selanjutnya bergerak sebanyak dua ubin ke arah barat laut, pada ubin berangka 7 dan 651.

Angka-angka yang kami lalui, berasal dari angka-angka emblem eksklusif kami dan dua bilangan pentagonal yang juga merupakan bilangan nonagonal sekaligus. Bilangan pentagonal adalah bilangan yang merupakan jumlah dari titik-titik pembentuk bidang pentagon. Begitu juga bilangan nonagonal, adalah bilangan yang merupakan jumlah dari titik-titik pembentuk bidang enneagon.

Angka-angka dari emblemku adalah:

Lihat selengkapnya