Misteri Caraka

Sisca Wiryawan
Chapter #16

Bab 16 Sang Calon Profesor

Sumber gambar: pixabay.com.


“Ran, kau tak pernah lagi diapeli Mas Tentara?” Tanya Vira sembari membereskan tabung-tabung percobaan yang baru saja dicuci bersih.

Rani mengangkat bahu. “Hamid tiba-tiba dimutasikan entah ke mana.”

“Oh, begitu. Kasihan sekali dirimu. Baru saja bertemu, sudah berpisah lagi.”

“Tak mengapa. Kami memang bukan sepasang kekasih.”

“Tapi yang kulihat tentara itu sangat mencintaimu. Pandangan matanya begitu lekat menatapmu.”

“Itu hanya perasaanmu saja,” ujar Rani sembari meneruskan catatan singkat untuk bahan laporan praktikum Kimia Organik.

“Jika tentara itu bukan kekasihmu, apa ada cowok lain yang kau suka? Maksudku, anak kelas kita?”

Rani menggelengkan kepala. “Ah, aku malas pacaran dengan teman sekelas. Nanti jika putus, hubungan jadi canggung.”

“Benar juga opinimu. Tapi aku terlanjur cinta dengan Fei.”

Rani tertawa kecil. “Jangan terlampau dipikirkan. Itu kan hanya sekedar opiniku. Tak perlu kau turuti.”

“Masa kau tak ingin menjalin cinta di kampus? Mumpung kita masih muda, sudah sepantasnya kita bersenang-senang.”

“Aku belum ingin berpacaran.”

“Padahal beberapa teman sekelas menanyakan padaku apakah kau ini jomlo?”

         “Siapa?”

Vira tertawa penuh kemenangan. “Kau penasaran juga, kan?”

“Siapa?”

“Mahmud, Ramli, Sandy, dan lainnya.”

“Mahmud dan Ramli kan sudah punya pacar.”

“Yah, kan tak ada salahnya mereka bertanya. Lagipula pacaran kan belum tentu lanjut ke pelaminan.”

Rani mendesah. “Tapi Sandy menanyakanku? Ia kan kutu buku.”

Lihat selengkapnya