Misteri Hotel Tua di Bangkok

Aisah
Chapter #2

Selamat Datang di Bangkok

 Sebuah email dari Pak Kevin pun akhirnya sampai di laptopku dan segera kubuka email tersebut dengan cepat. Tertulis didalam email tersebut bahwa Pak Kevin bangga atas hasil kerja kami dan memberikan kami tiga buah tiket pesawat PP dan akomodasi menginap di hotel selama lima hari. Didalam tiket tertulis bahwa jadwal keberangkatan kami tanggal 9 April 2016 pukul 12 siang lalu aku segera memberitahukan pada Dita dan Mona mengenai jadwal keberangkatan kami tersebut. Aku harap mereka tidak syok mendengar jadwal keberangkatan yang cukup mepet sekali waktunya.

 “Jadwal keberangkatannya kok mendadak ya Lin,” kata Mona.

“Waaahhh … aku belum menyiapkan apa – apa nih,” lanjut Mona sambil menutup laptopnya.

 Kemudian Dita berjalan menuju meja kerja Mona dan berusaha menenangkannya. Saat itu Dita menyarankan agar kami tidak perlu membawa barang bawaan terlalu banyak karena liburannya juga tidak lama. Tidak terasa obrolan kami di sore itu membawa kami pada jam pulang kantor, kami pun bergegas merapihkan meja kerja kami dan pulang menuju kerumah kami masing – masing.

 Ketika sampai dirumah, aku segera mengeluarkan koper andalanku yang sering kupakai untuk perjalanan keluar kota. Sebuah koper berwarna putih dengan gambar stiker pesawat dan icon kota Jogja. Kedua gambar itu akan selalu mengingatkanku dengan kampung halamanku. Lalu kubuka koper itu dan kuambil beberapa setel baju dan celana jeans andalan yang selalu kupakai saat berpergian, tak lupa juga kubawa dua buah jaket dan sebuah topi hitam dengan bordiran bunga kecil disampingnya. Topi ini akan aku pakai saat berada di Bangkok nanti, topi ini pemberian dari Erik dan karena Erik tidak ikut maka aku rasa topi ini bisa mewakili kehadiran Erik bersama kami.

 Tidak terasa jam dinding di kamarku sudah menunjukkan pukul 12 malam dan sudah waktunya untuk beristirahat. Namun sebelum aku beristirahat, aku ingin memastikan kembali semua barang yang kuperlukan untuk keberangkatanku besok sudah aku masukkan kedalam koper. Setelah persiapanku selesai, kemudian aku mulai merebahkan tubuhku di atas tempat tidur dan mulai memejamkan mataku dan berharap besok tidak ada kendala diperjalanan menuju ke bandara.

Kriiinnggggggg … Kriiiiiingggg … Kriiiingggg … bunyi alarm dari jam kecil di sudut meja dekat tempat tidurku sudah berteriaaak. Kubuka mataku dan melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 06.30 pagi. Kemudian aku segera bergegas bangun dari tempat tidurku menuju ke kamar mandi dan tak lama kemudian aku segera bersiap dengan pakaian yang sudah kupersiapkan semalam. Tak lupa juga aku mengecek kembali isi koper yang sudah aku siapkan semalam dan ketika aku merasa tidak ada barang yang tertinggal maka aku menututup koper tersebut. Jam di sudut mejaku sudah menunjukkan pukul 08.15 pagi, aku rasa ini saatnya aku mulai membawa koper itu keluar dari dalam kamarku dan kutaruh didekat ruang tamu.

 Aku ingin ceritakan sedikit mengenai tempat tinggalku saat ini di Jakarta. Aku tinggal disebuah kontrakan tidak terlalu besar namun cukup nyaman dan bebas banjir. Didalamnya terdapat satu buah kamar tidur, satu buah kamar mandi, dapur dan ruang tamu yang tidak terlalu besar. Aku tinggal disini bersama adikku Dewi. Dia masih kuliah semester 4 dan rumah ini aku pilih karena tidak jauh dari kampus Dewi dan tempat kerjaku.

 “Mbak mau kemana pagi – pagi kok sudah rapih dan bawa koper lagi?”

“Ini kan hari sabtu mbak?”

“Memangnya mbak mau keluar kota ya?” tanya Dewi sambil memainkan handphone ditangannya.

 “Kalau nanya kok rombongan sih Dew,” sahutku sambil menyuap nasi goreng yang sudah dibuatkan oleh Dewi.

 “Mbak mau ke Bangkok bersama Mbak Dita dan Mbak Mona.”

“Kami bertiga dapat hadian dari si Bos tiket pesawat ke Bangkok dan nginep di hotel selama 5 hari.”

 “Waaahh asyikk tuh mbak, jangan lupa oleh-olehnya ya mbak dari Bangkok,” lanjut Dewi sambil tersenyum kearahku.

 “Berangkat ke bandara jam berapa mbak?”

“Trus dari rumah mau naik apa?” tanya Dewi sambil membereskan meja makan.

 “Nanti aku dijemput sama Mbak Dita dan Mbak Mona sekitar jam 9 pagi soalnya pesawatnya berangkat sekitar jam 12 siang.”

Lihat selengkapnya