Misteri Masalembo : Crash Landing

Yaldi Mimora
Chapter #8

Part-8: Jin laut Pembawa Pesan

   (1 Januari - pukul 02:06 dini hari)

    Beberapa menit setelah teriakan Moni berlalu, suasana dalam ruang kabin penumpang pesawat Airbus A320 itu kembali merayap sunyi. Hawa dingin menyerang, kantuk pun mengundang. Sebahagian besar penumpang yang memang sudah kelelahan terlalu lama menunggu di bandara tadi kini tertidur dengan pulasnya. Yang terdengar hanya suara dengingan mesin turbo-jet pesawat yang tak berirama.

    Di luar pesawat terlihat sangat gelap. Kedipan lampu-lampu navigasi pesawat berwarna putih menyala terlihat jelas di wing tip yang terdapat di kedua ujung sayap. Itulah satu-satunya pemandangan yang bisa dinikmati oleh penumpang yang kebagian tempat duduk di deretan jendela. Pramugari cantik juga tak terlihat lagi, bersembunyi dibalik tirai di bagian depan dan belakang kabin pesawat.

    Hampir setengah jam mengudara, pesawat melaju tanpa guncangan di antara indahnya malam dan taburan bintang. Kecepatan pesawat terpantau di posisi 438 knots, atau hampir mendekati tiga perempat kecepatan suara.

    Turbulansi dan konsentrasi awan hujan di sepanjang rute perjalanan seperti yang didapat dalam briefing cuaca sebelum tinggal landas tadi masih belum juga ada tanda-tanda akan tiba. Walau bagaimanapun, pilot dan kopilot harus tetap waspada, mereka masih terus memantau kondisi cuaca di depan pesawat melalui monitor radar cuaca.

*****

    Lisa yang duduk di kursi 16F bersebelahan dengan Kapten Adam tak sanggup lagi menahan kantuk. Kepala dia rebahkan ke jendela berharap bisa terlelap. Head set disumbat di kedua lubang telinga. Lagu rock n’ roll yang ada di media player dia putar, mata pun dia pejamkan. Namun......, baru saja beberapa menit kedua matanya dia tutup, Lisa tersentak tiba-tiba. Ada sesuatu yang menggetarkan gendang telinganya, seperti muncul suara-suara gaib.

     Di antara suara denging mesin pesawat dan lantunan musik rock, ternyata masih ada suara-suara lain yang didengar oleh Lisa, seperti suara puluhan orang menjerit dan menangis minta tolong. Kedua suara itu terdengar dalam waktu bersamaan. Lisa tak mengerti suara siapa itu sebenarnya, namun yang jelas suara itu bukan berasal dari headset atau lantunan musik yang dia dengar.

    Headset yang tersumbat di telinga dia lepas, seketika itu juga suara-suara itu lenyap. Lisa berusaha menenangkan diri, wanita berparas cantik itu memandang ke depan mengamati penumpang yang lain, lalu dia menoleh ke belakang. Setelah itu dia melihat ke arah Adam, Perwira angkatan darat yang duduk di kursi 16D di sebelah kirinya, pemuda itu terlihat biasa-biasa saja, dia duduk dengan tenang tanpa terasa terusik oleh suara-suara.

    Hingga sejauh itu, tak ada sesuatu yang aneh terlihat oleh Lisa di dalam ruangan pesawat. Hanya suara dua orang penumpang yang masih berbincang-bincang terdengar dari arah kursi barisan belakang. Tak lama kemudian dilihatnya seorang pramugari berjalan tergesa-gesa dari arah kabin depan.

    “Aneh....., kok ada suara-suara misterius yang aku dengar ya, suara apa itu......, apa itu hanya perasaan aku saja ya..?” Pikir Lisa.

   Head set kembali dia sumbat di telinga, musik rock pun kembali dia putar, suara-suara misterius itu kini muncul lagi. Beberapa orang menjerit dia dengar, lalu diikuti suara-suara menangis dan minta tolong. Jelas sekali terdengar oleh Lisa, suara-suara itu menyelusup masuk di antara lantunan musik rock yang menderu deru. Lisa bisa merasakannya, seolah-olah mereka sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah Lisa, namun dia tak terlalu jelas apa maksud mereka yang sebenarnya..

    Gadis itu semakin penasaran. Suara lantunan musik dia besarkan, dan aneh..., semakin besar volume musik yang dia dengar, semakin membahana pula suara-suara yang menakutkan itu mempermainkan gendang telinganya. 

    Semakin lama, suara-suara yang muncul itu semakin berhamburan menyerobot masuk ke dalam benak Lisa. Dan kini...., terdengar lagi suara yang lain, bukan suara-suara orang menangis dan minta tolong yang dia dengar kali ini, melainkan suara dua orang balita berebutan boneka. Tak berapa lama kemudian salah seorang dari mereka terdengar menangis merengek-rengek, seperti dijewer oleh seseorang.  

    Musik kembali dia matikan, head set pun kembali dilepas. Masih sama yang dia dapat, tak terdengar lagi suara apa-apa. Hanya suara dua orang pramugari terdengar dari arah belakang kabin pesawat sedang berbincang membahas sesuatu. Dan juga sepasang suara anak manusia sedang berbicara berbisik sekitar dua baris bangku di depannya, mungkin saja mereka sepasang sejoli yang lagi kasmaran.

    Perasaan tak menentu mulai merayap dalam benak Lisa. Dia merasakan ada suatu kejanggalan yang menyelimuti ruang kabin pesawat. Baru saja beberapa menit yang lalu seorang wanita di ruangan kelas bisnis terdengar menjerit-jerit melihat makhluk aneh serba hitam, dan kini giliran Lisa yang mendengar suara-suara aneh yang menakutkan.

*****

    Mata yang letih membuat Lisa kini tak lagi berdaya membukanya. Dalam sekejap, dunia dirasakan gelap oleh Lisa. Tak lama kemudian kesadarannya ikut lenyap, terjerat oleh suatu fatamorgana yang mengerikan.

    Suara-suara misterius itu kini tak lagi menyergap pendengaran Lisa, namun kini jauh lebih mengerikan, mereka mulai menerobos masuk ke dalam tubuh Lisa, lalu merongrong alam pikirannya. Tiba-tiba saja Lisa terseret dalam suatu fenomena aneh. Darah merah seolah-olah membeku dalam pembuluh nadi, wajah yang mulus kini berubah pasi.

    Tubuh Lisa mendadak menggeliat dalam sebuah mimpi.

    Secepat kilat...., raga Lisa menerobos sebuah portal misterius. Seakan-akan dirinya menembus dimensi ruang dan waktu hanya dalam beberapa detik. Sekejap kemudian, raga Lisa berpindah tempat.    

   Lisa kini merasa berada dalam toilet kelas ekonomi di bahagian belakang kabin pesawat. Padahal, sedetik yang lalu dia masih duduk di kursinya. Anehnya...., apa yang sedang dia kerjakan, apa yang dilihat oleh Lisa, dan juga apa yang dia rasakan, semuanya adalah benar-benar seperti nyata.

    Dinding-dinding toilet terlihat nyata. Pintu toilet dengan kunci geser “slot lock” bisa dilihatnya. Wastafel dan kran air yang ada dalam toilet benar-benar terlihat seperi nyata. Kloset duduk yang tersedia di sana bisa dirabanya. Bahkan tulisan dilarang merokok “... no smoking ...!” juga bisa dia baca.

    Sesuatu yang mengejutkan menyergap penglihatan Lisa tiba-tiba.

    Baru saja dia duduk di atas kloset, tiba-tiba saja sesosok makhluk aneh berhasil menerobos masuk melalui pintu toilet. Walaupun pintu toilet itu sebenarnya telah dikunci oleh Lisa dari dalam, tapi makhluk itu tetap saja bisa menembus tanpa membukanya. Tak karuan lagi, Lisa menjerit-jerit disabet ketakutan.

    Bagaimana tidak...! Begitu menakutkan apa yang dilihat oleh Lisa.

Lihat selengkapnya