Kengerian dalam ruangan kabin penumpang pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan itu mendadak meledak. Adam dan Lisa beserta seluruh penumpang terjaga, semuanya kaget merasakan getaran yang begitu hebat.
Pesawat sepertinya terjerembab begitu cepat. Air minum mineral dalam botol kentara sekali getarannya. Kursi-kursi pesawat sepertinya bergoyang-goyang. Kaca jendela juga berbunyi karena getaran. Salah satu penutup bagasi barang di atas tempat duduk penumpang terbuka, untung saja ada seseorang penumpang yang cepat-cepat menutupnya kembali sebelum semuanya jatuh berserakan.
Kekagetan lain kembali bergema dalam ruangan pesawat. Suara jeritan histeris seorang pramugari terdengar dari ruangan kabin pesawat bahagian depan, lalu diiringi dengan bunyi pecahan kaca. Seluruh penumpang mendengarnya, semua bingung saling berpandangan dalam ketakutan. Tak ada yang berani membuka suara. Mata digosok-gosok terlihat bengong. Lalu......., saling pelotot lihat sana sini, dan bertanya-tanya dalam hati gerangan apakah sebenarnya yang sedang terjadi.
Adam dengan cepat menangkap adanya suatu kejadian yang fatal dalam penerbangan XZ 1949 itu. Indera keenam pemuda itu menyebutkan bahwa ruangan kokpit kini dalam keadaan lumpuh total tanpa kendali. Bergegas dia bangkit dari duduk, kemudian langsung berlari menuju ruang kokpit pesawat. Penumpang yang lain hanya memandanginya tak tahu harus berbuat apa.
Ingrid rose, gadis cantik asal Austria yang duduk di kursi depan nomor 7A tak kalah gemparnya mendengar suara ledakan yang berasal dari ruangan kokpit pesawat. Sepasang bola matanya yang biru tersentak melihat Adam, satu-satunya orang yang dia kenal dalam pesawat itu dilihatnya sedang berlarian menuju ruangan kokpit kemudi pesawat.
“Adam......!” Panggil gadis itu, dia langsung berdiri dari kursinya. Pemuda itu dicegatnya sebelum dia sampai di ruangan kokpit. Langkah Adam tersendat mendengar panggilan yang begitu merdu. Adam mengenal suara itu, dia menoleh ke belakang melihat ke arah Ingrid. Wajah gadis itu dilihatnya diselubungi oleh ketakutan.
“Adam, what happened.......?” ........Adam, apa sebenarnya, yang terjadi......? Gadis itu berteriak menanyakan sesuatu pada Adam.
“I still have no idea Ingrid...!” ......Aku belum tahu Ingrid...... Balas Adam mengembangkan kedua tangannya.
“But you no need to worry.... I’m going to find it out and will let you know....” .......tapi jangan khawatir, aku akan mencari tahu apa yang sedang terjadi dan nanti akan aku beri tahu kamu...... Sambung Adam lagi.
“I’am scared Adam.” .......Adam., aku takut...... Bibir Ingrid bergetar mengatakannya.
“Don’t worry Ingrid, believe me....., take your seat and fasten your seat belt, it is unsafe standing there...! ” ......Ingrid...., tak perlu khawatir, percayalah pada ku, kembalilah duduk dan pasang sabuk pengaman, sangat tak aman jika kamu berdiri di sana.....!” Pinta Adam berusaha menenangkan gadis itu..
Adam tak punya banyak kesempatan, dia kembali bergegas menuju ruang kokpit kemudi pesawat.
“Adam.....!” Ingrid masih memanggil nama pemuda itu, dia benar-benar berada dalam puncak ketakutannya. Langkah Adam kembali terhenti mendengar panggilan, dia palingkan kemudian wajahnya ke arah gadis itu..
“Adam...I’m scared, I’m so scared...!” ........aku benar-benar takut Adam, sungguh takut......... Ucap gadis itu sekali lagi bahwa dia benar-benar takut. Ingrid terlihat begitu gamang. Adam menangkap apa yang dirasakan oleh gadis itu, namun dia tak punya banyak waktu untuk membujuk Ingrid.
“Ingrid....! don’t worry, please stay there...., I’m with you, I promise you.” ........Ingrid...! jangan cemas, tetaplah di sana, aku akan bersamamu, aku janji........ Adam masih membujuknya, meminta Ingrid agar tetap tenang di tempatnya.
Gadis cantik dengan pukauan bola matanya yang biru itu masih saja berdiri di kursinya, sedangkan kondisi pesawat sangat tidak stabil.
“It’s okay Ingrid...!” ........tak akan ada apa-apa Ingrid........ Adam memelankan suaranya, lalu dia menampakkan senyumannya, itu cuma yang dia bisa untuk menghibur gadis itu. Ketegangan Ingrid berkurang melihat pemuda itu tersenyum. Dia juga membalas senyuman Adam. Sebuah senyumannya yang manis terlihat, juga begitu mempesona....., selain dikarenakan oleh kecantikan wajahnya, juga dipolesi oleh sepasang bola matanya yang biru keabu-abuan.