Ruangan pesawat kembali gempar....!
“.....duaaaaarrrrrrrr....! buuuuuuummmmm......!”
Dentuman dahsyat tiba-tiba terdengar. Begitu kerasnya, dahsyat luar biasa, kaca-kaca pesawat bergetar. Ingrid ikut terperenyak dalam kekagetan. Bersamaan dengan itu sebuah cahaya kilat melejit cepat di depan pesawat, begitu terang cahaya itu terlihat. Ingrid begitu ‘shock,’ bibirnya terkatup erat. Matanya menatap...., tapi gadis itu seolah-olah tak melihat. Adam melirik ke arah wanita itu, ternyata Ingrid tak lagi sadarkan diri.
“Ingrid, are you okay.?!” .........Ingrid.., apakah kamu tak apa-apa....... Adam menanyai gadis itu, tapi Ingrid tak menjawab.
“Ingrid.! Ingrid.......!” Adam meneriakinya berkali-kali, namun Ingrid masih tak menjawab.
“Ingrid.! answere me please.....!” ........Ingrid..! tolonglah jawab aku...... Teriak Adam lagi. Tapi tetap saja sama, wanita itu kaku di ambang alam bawah sadarnya.
Adam meraba tangan wanita itu. Jari-jemari milik wanita cantik bermata biru itu kaku dan dingin sekali, terasa seperti es batu. Dia genggam erat-erat jari-jari itu. Seketika itu juga Ingrid tersentak seperti terbangun dari sebuah mimpi.
Darah gadis bermata biru itu tiba-tiba mengalir dengan cepat, dia kaget seketika, jantungnya tersentak....., berdetak lebih cepat dari biasanya. Gadis itu merasakan sesuatu benda panas menggenggam jari-jarinya tadi, nyaris saja terbakar. Dia ketahui itu adalah tangan Adam. Ingrid kemudian memalingkan wajahnya ke arah pemuda itu.
“Ingrid, are you okay.?” ......Ingrid, apakah kamu tak apa-apa.....? Adam kembali bertanya, gadis itu menganggukkan kepala.
“I am dream....?” .......apakah aku bermimpi....... Gadis itu memegang kepalanya. Kedua bola matanya menatap Adam dalam-dalam penuh rasa heran
“No, It is not really.....” ......tidak juga...... Jawab Adam singkat.
Ada sesuatu yang tak wajar dirasakan oleh gadis itu. Dia benar-benar merasakan tangan Adam begitu panas ketika pemuda itu menggenggam jari-jarinya tadi. Kemudian timbul rasa penasaran yang begitu dalam.
Tangan Adam digenggamnya dengan erat, Ingrid mendadak kaget..., genggaman tangannya langsung dia lepas. Gadis itu bahkan tak sanggup lagi merabanya, jari-jarinya hampir saja terbakar, begitu panas dia rasakan, mungkin hingga ratusan derajat celsius suhunya.
“Adam, what’s wrong with your hand?” .......Adam, apa yang terjadi dengan tanganmu........ Tanya Ingrid penasaran.
Adam melihat ke arah gadis itu. Ingrid tampak meringis kesakitan sembari memegang jari-jarinya. Jari-jari itu kemudian dihembus-hembusnya, lalu dia kibas-kibaskan seperti kepanasan. Adam baru sadar...., bahwa tangannya mengeluarkan hawa panas di saat dia menyentuh jari-jari Ingrid tadi.
“My hand.....?” ......tanganku.....? Adam memperlihatkan tangannya ke arah Ingrid.
“Yeah...., your hand.” .......ya, tangan kamu..... Tunjuk Ingrid.
“But, there is nothing wrong with my hand Ingrid.” ......tapi, tak ada apa-apa dengan tanganku........ Jawab Adam mencoba menutup-nutupinya.
“Yeah..., your hand is very hot when I touched, I can feel that.!” ........ya memang, tangan kamu begitu panas ketika aku sentuh tadi...... Ingrid masih penasaran.
“Hot.....? I don’t think....!” ....apa, panas....? ah, aku rasa tidak...... Adam mencoba mengelak.
“Yes, like burnt, I really can feel that, it is around hundred degrees, maybe more than that.” .....tapi itu benar, seperti terbakar, aku bisa merasakannya, mungkin seratus derajat, atau mungkin saja lebih dari pada itu.........
“Ingrid..., nothing wrong with my hand, but forget it.” ......Ingrid, tangan aku biasa-biasa saja..., sudah, lupakan saja itu....... Adam masih mencoba menutupi. Dia Tak ingin wanita itu bertambah takut jika mengetahuinya.