Misteri Masalembo : Crash Landing

Yaldi Mimora
Chapter #18

Part-18: Jejak Virtual Yang Melengkung

   Keadaan semakin gempar....!

    Bak prajurit berada di tengah-tengah ranjau jebakan yang mematikan, begitulah situasi yang bisa diibaratkan kini, seperti terjebaknya pesawat Airbus A320 itu di tengah-tengah ranjau badai yang mematikan. Pesawat itu memasuki titik pusat kekuatan badai yang berada tepat di tengah-tengah pusaran.     

    Seluruh penumpang menjerit histeris, mereka menangis dan merintih dalam ketakutan. Jiwa-jiwa sebahagian besar penumpang yang angkuh dan penuh dengan gelimpangan dosa itu memekik senyap dalam kengerian, mereka meneteskan air mata buaya meminta ampun pada Allah Yang Maha Kuasa akan setumpuk maksiat dan dosa selama hidup di dunia yang tak terhingga banyaknya.

    Ruang kemudi pesawat hampir tak mampu lagi dikuasai oleh Adam. “Ya Allah, oh jangan, jangan... jangaaaaaaan…! Allahuakbar...!” Pekik Perwira muda itu bergema dalam ruangan kokpit menyebut nama Yang kuasa.     

    Kedua bola mata Ingrid yang duduk dalam ruang kokpit kemudi pessawat seketika terpejam, tak sanggup lagi dia menyaksikan semua kengerian yang ada. Jantung mendadak berdetak kencang tersengat kejutan. Tubuh Ingrid kaku, dia tak lagi sadarkan diri. Adam menoleh ke arah gadis itu, dilihatnya Ingrid tak lagi bergerak.

    “Ingrid, are you okay.?!” ...Ingrid.., apakah kamu baik-baik saja....? Adam memanggilnya, Ingrid tak menjawab panggilan itu.

    “Ingrid....! Ingrid....!” Adam meneriaki wanita itu berkali-kali, namun dia masih tak menjawab.    

    “Ingrid.! answere me please....!” ... Ingrid, tolong jawab aku....! Teriak Adam sekali lagi mencoba membangunkannya, namun gadis itu masih tak mampu juga terjaga.

    Adam meraba tangan wanita itu, jari-jemari milik wanita cantik bermata biru itu kaku dingin seperti es. Dia genggam erat-erat jari-jari itu, tetapi saja sama, kedua mata Ingrid terbuka, namun dia tak mampu lagi berkata. Gadis itu sudah terlanjur memasuki ambang alam bawah sadarnya.    

******

    Arus pusaran di pusat badai semakin kencang. Kuat medan listrik yang terakumulasi di sana juga tak kalah kuatnya. Sistem komunikasi dan navigasi pesawat terkena imbasnya dan tak lagi bekerja, kokpit pesawat itu kini lumpuh total.

    Kiamat menjelang...!

    Betapa tidak...!

    Medan elektromagnetik listrik yang berpadu dengan pusaran arus yang begitu kencang itu telah membangkitkan suatu energi raksasa berupa daya hisap yang luar biasa besarnya. Kekuatan hisap yang dihasilkan jauh melampaui kemampuan kedua mesin pendorong pesawat untuk mempertahankan posisinya.        

    Kedua mesin pendorong K.O. ‘knock out’ sama sekali tak berdaya. Seperti tak berdayanya seekor semut nakal tersedot dalam sebuah vacuum cleaner, begitulah diibaratkan nasib yang menimpa. Pesawat terus tersedot dalam kabut tebal berbentuk spiral raksasa yang menjulang tinggi ke angkasa.

    144 nyawa ikut melejit dalam pusaran badai hitam dengan kecepatan melebihi 1.300 kilo meter per jam, ribuan kilometer panjangnya, menyerupai sebuah terowongan hitam yang melengkung panjang. Sangat luar biasa, pesawat Airbus A320 itu terus terpeleset di angkasa melebihi kecepatan suara di udara, maka semakin telerlah seluruh penumpang yang ada di dalamnya.

    Tiga menit lamanya pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan XZ 1949 itu menembus badai, seluruh sistem yang ada dalam pesawat lumpuh total. Pusaran kabut hitam yang menyerupai lingkaran setan itu juga semakin tak memberi ampun. Pusaran itu terus berputar-putar semakin kencang, lalu menyedot habis badan pesawat hingga ke atas.

    Di ujung pusaran itu terbentuk lagi suatu pemampatan debu dan asap hitam dalam pengaruh medan listrik elektrostatik yang sangat kuat. Entah gejala alam apa namanya itu, namun yang jelas badai berbentuk pusaran asap hitam itu telah menghasilkan arus listrik yang sangat kuat hingga mendistorsi suatu terowongan ruang-waktu.

Jika seandainya pesawat Airbus A320 itu masih terus tersedot ke atas menembus ujung pusaran yang lainnya, maka tamatlah riwayat mereka. Semua akan hilang total dari masa sekarang, lalu memasuki waktu dalam dimensi lain yang tak seorang pun tahu entah di mana dan kapan itu.    

    Dan kini, menuju detik-detik terakhir pesawat itu semakin melejit cepat menghampiri ambang batas antara masa sekarang dan masa lalu. Pesawat itu kemudian tersendat beberapa saat di ujung pusaran yang satunya yang berada pada suatu ketinggian dikenal dengan istilah ‘coffin corner’. Suatu level di atas 45.000 kaki di atas permukaan laut, jauh melampaui ambang atas ketinggian maksimum yang diizinkan untuk sejenis pesawat komersial Airbus A320.

    Kejutan demi kejutan terus terjadi. Tepat di ujung pusaran pada ketinggian 50.000 kaki di atas permukaan laut terlihat suatu pemandangan yang begitu fantastis di angkasa. Jagat raya tampak membentang luas nyaris tak bertepi. Di sana ternyata terlihat lagi badai pusaran kabut asap raksasa yang lainnya yang lebih mengerikan.

    Memang, suatu pemandangan yang sangat fantastik terlihat, semuanya benar-benar tak terduga. Pusaran asap hitam yang menjulang tinggi dari permukaan laut itu ternyata masih terhubung lagi dengan tujuh cabang pusaran kabut asap lainnya yang berwarna merah membara di atas sana. Seperti sebuah payung raksasa yang dikembangkan, tapi yang tinggal hanya kerangkanya saja.

Lihat selengkapnya