Misteri Masalembo : Crash Landing

Yaldi Mimora
Chapter #20

Part-20: Alam Bawah Sadar-2 (Hantu Teriak Hantu)

   (......bahagian ini masih menggambarkan kejadian-kejadian aneh di bawah alam sadar dalam ruangan kabin pesawat.....)

    ..............................................

    Pikiran takut carut-marut. Perlahan Silva mundur selangkah menjauhi pintu kokpit pesawat. Ayu yang tak tahu apa-apa jadi bengong. Dia juga ikut-ikutan mundur selangkah. Dengkul Silva dilihatnya tiba-tiba bergoyang hebat. Tangannya juga menggigil cepat. Ayu semakin ketakutan melihat.

    “Ada apa Silva, kamu kok gemetaran begitu, apa yang kamu lihat.?” Ayu masih terus bertanya. Silva masih tak ingin buka suara. 

    “Silva.., kamu kok kayak orang kerasukan setan... memangnya ada apa..! katakan Sil..!” Ayu terus mendesak.

    “Ngeri.., kamu lihat saja sendiri Ayu...!” Silva bersikukuh tak mau mengatakannya. Dia hanya menunjuk-nunjuk ke ruangan kabin penumpang. Setelah itu Silva mengalihkan pandangannya ke sisi lain ruang kokpit pesawat.

    Ayu sewot tak diberi tahu. Dia semakin penasaran. “Ada apa sebenarnya ya..?” Keinginan tahu Ayu menggebu-gebu.

    Walaupun takut, Ayu memberanikan diri juga untuk mengintip. 

    Perlahan...., pintu kokpit dia buka. Pintu itu hanya ternganga sedikit. Ayu mulai mengintip dengan satu mata. Baru saja mengintip, mata Ayu langsung disengat kekagetan. Pintu kokpit cepat-cepat kembali dia tutup. Apa yang dia lihat, seluruh penumpang yang ada dalam pesawat kembali hidup sambil meloncat-loncat. Padahal Ayu yakin semuanya pasti sudah jadi mayat. 

    “Tak mungkin....! mayat-mayat kok bisa hidup lagi...?” Ayu seperti tak percaya dengan apa yang dia lihat.

    Rasa penasaran di benak Ayu masih melekat. Dia kembali mengintip. Penumpang berwajah pucat dilihatnya berebutan keluar dari pesawat.

    Sial.....! Ayu ketahuan mengintip.

    Seorang penumpang ikut-ikutan mengintip Ayu dari balik pintu kokpit. Ayu sontak kaget melihat. Sesosok wajah mengerikan menyergap pandangannya Ayu. Sesosok wajah itu mirip dengan sosok makhluk seram bertaring panjang pemakan bangkai yang dilihat Ayu di luar pesawat tadi.

Pikiran Ayu tercabik-cabik. Jantung berhenti berdetak. Tubuh langsung membeku.... lalu diikuti suara “....buuuuuuk....!” Ayu tak sempat menjerit. Dia keburu pingsan, roboh tertelentang di depan pintu kokpit.

    Suara benda jatuh mengagetkan Silva. Dilihatnya Ayu kembali pingsan dengan posisi menelentang.

    “Ini cewek kok doyan pingsan sih...!” Gerutu Silva untuk yang ke sekian kalinya melihat Ayu pingsan. “    

    “Ah... biarin saja dia pingsan.!” Silva tak lagi memedulikannya. 

    Sesaat Silva berdiam diri memikirkan apakah dia harus tetap keluar dari pesawat tanpa Ayu, atau tetap tinggal di sana bersama Ayu. 

    “Tetap dalam kokpit juga tak ada gunanya, aku malah bisa bertambah gila di sini...!” Pikir Silva.

    Kedua bola mata Silva kemudian mengarah pada pilot dan ko-pilot yang tak lagi bernyawa. Seram yang dirasakan oleh Silva. Setelah itu diliriknya juga Ayu rekannya yang doyan pingsan.

    “Ah persetan dengan apa yang terjadi...! persetan dengan pilot-pilot itu, persetan juga dengan Ayu...! aku akan tetap keluar dari pesawat.” Tekad Silva. Dia memberanikan diri membuka pintu kokpit keluar dari sana.   

    Dengan mengendap-endap senyap Silva keluar. Tiga langkah di depan kokpit Silva berhenti. Dia berdiri menghadap ke arah penumpang. Dicobanya bersikap tenang seperti biasa, seolah-olah tak terjadi apa-apa di sana.

    Sangat sempurna penampilan Silva terlihat. Dia juga memperlihatkan senyumannya yang khas pada jasad-jasad yang tentu tak lagi bernyawa.

    “Terima kasih ya pak...., terima kasih ya bu..., terima kasih semua, sampai bertemu kembali di penerbangan yang lainnya.” Salam perpisahan tersembur manis dari bibir Silva yang merah.

    Tak kalah juga, penumpang yang keluar dari pesawat juga tersenyum manis pada Silva. Yang membedakan hanya wajah-wajah mereka telah berubah pucat karena mereka memang sudah menjadi mayat.

*****   

   Bau yang menyengat membangunkan Ayu dari pingsannya. Beberapa detik Ayu sadar, lobang hidungnya langsung membesar. Ruang kokpit itu disuguhi Aroma busuk. Seperti bau bangkai manusia yang sudah terbungkus lama. Hidung terasa digelitik bulu itik. Ayu tak bisa menahan, dia bersin seketika. Cepat-cepat Ayu menyumpal lobang hidung menahan bersin yang berikutnya.

    Beberapa saat Ayu disuguhi perasaan heran. Ruangan kokpit terlihat sepi. Dilihatnya Silva tak ada lagi di sana.

    Pandangan Ayu kemudian menyorot tajam pada tubuh pilot dan ko-pilot yang tewas. Bola mata Ayu membesar disengat kekagetan. Aroma busuk itu ternyata tersembur dari tubuh pilot dan ko-pilot yang tewas.

    Wajah mereka berdua berubah. Seluruh anggota tubuh hancur seperti telah berminggu-minggu membusuk. Padahal mereka baru saja tewas beberapa menit yang lalu. Kedua bola mata mereka juga hilang. Tampak hitam dan berlobang.

    Ratusan ulat bulu dan belatung keluar dari kedua bola mata mereka tak henti-hentinya. Seperti cacing kepanasan, ratusan belatung dan ulat bulu itu saling berebutan merayap keluar memenuhi wajah dan dada mereka.  

    Menjijikkan.....! Itulah yang dilihat Ayu.

    Tak tahan melihat. Isi perut seketika menyembur keluar. Ayu muncrat berkali-kali. Dagu dan badannya berlepotan penuh muntah. Bau bangkai dan muntahan Ayu kini menyatu padu. Maka semakin tak karuanlah aroma busuk yang terperangkap dalam ruang kokpit pesawat yang sempit.

    Ketakutan mencapai puncaknya. Ayu merasa dia ingin pingsan lagi, tapi mendadak urung. Ketakutan yang memuncak mengalahkan segalanya. Ayu bangun dan langsung membuka pintu kokpit ingin cepat-cepat kabur.

Lihat selengkapnya