Misteri Masalembo : Crash Landing

Yaldi Mimora
Chapter #31

Part-31: Siluman P-47 Thunderbolt

   Tekanan udara yang rendah di depan pesawat cukup membuat mata tersendat oleh kehadiran awan-awan putih yang kian berkerumun membentuk gumpalan-gumpalan mirip busa deterjen. Sebahagian dari awan-awan itu terlihat bertumpuk-tumpuk cukup tinggi ke atas. Sebahagian lagi menyebar dan semakin meluas tertiup angin. Sepertinya hari akan menjelang badai.

    Semakin lama semakin buram udara siang terlihat. Seperti buramnya uap air yang muncul dari hembusan nafas di pagi hari yang menempel di atas kaca, begitu juga dengan keadaan yang terlihat di depan pesawat ketika itu.

    “So blurry..., I can’t see anything.” ......sangat kabur, aku tak bisa terlihat apa-apa...... Adam bergumam.

    Adam masih tak dapat melihat dengan jelas apa sebenarnya yang ada di depan pesawat. Begitu juga dengan Ingrid dan Devi yang ikut memperhatikan. Mereka juga tak melihat apapun. Namun radar menunjukkan benda asing yang berkemungkinan adalah pesawat udara itu terpantau semakin mendekat.

    Mendadak...., sebuah objek terlihat melejit cepat mendekat dari arah sisi depan kanan pesawat. Adam bersiap-siap. Dia masih ingin terlebih dahulu melihat, makhluk alien kah itu atau memang benar sebuah pesawat.

    ‘Joystick’ setir kemudi mulai ancang-ancang mengarah ke kiri, persiapan agar pesawat rolling dan berputar.

    Ingrid sontak diterjang kekagetan menyaksikan suatu penampakan benda asing yang muncul secara tiba-tiba.

    “What is that..!?” Pikir Ingrid .

    Jantung merah dalam dada Ingrid berdetak kencang memompa darah melampaui ambang batas normal. Gadis itu menyaksikan benda hitam seperti sergapan seekor serigala malam meloncat begitu cepat dari balik sekumpulan awan. Menyeramkan, dengan satu hentakan gadis itu langsung berteriak.

    “Adam look out…!” ......Adam awas....! lihat benda apa itu......!? Teriak Ingrid penuh kekagetan. Dia menunjuk-nunjuk pada benda hitam yang muncul dari arah depan pesawat. Ingrid kemudian menundukkan kepala memejamkan matanya tak sanggup melihat kemunculan benda itu.

    Adam menajamkan penglihatannya. Dengan sigap pemuda itu memposisikan stick kemudi. Pesawat Airbus A320 itu dengan cepat melakukan gerakan rolling, dan berbelok ke kiri untuk mengelak.

    Penumpang ikut kaget merasakan pesawat mendadak berputar. Mereka mengira pesawat kembali memasuki badai.

    Suasana mencekam dalam ruang kabin pesawat seketika berubah menjadi kepanikan. Suara jeritan histeris juga terdengar memenuhi seluruh ruangan. Mereka menduga-duga pesawat kembali terjebak dalam badai. Semuanya menangis dalam keheningan. Seakan-akan tak mampu lagi menyaksikan kehadiran badai yang sangat mengerikan itu.

*****

    Adam menolehkan wajahnya ke kanan menyaksikan kemunculan pesawat asing yang tadi terpantau di layar radar itu. Sepasang mata Perwira itu menyentak seperti menatap makhluk berwujud siluman.

    “P-47 Thunderbolt....” Adam membelalakkan mata.

     Sepengetahuan Adam, pesawat yang dia lihat adalah sejenis pesawat pembom P-47 Thunderbolt milik Angkatan udara Amerika serikat yang digunakan di era 1940-a pada masa berkecamuknya perang dunia ke-dua. Dan setelah itu pesawat tersebut lenyap dari peredaran. Sebahagian besar hancur terkubur dalam lautan.    

    Suatu hal yang sangat mustahil memang jika pesawat itu masih bisa dioperasikan pada era abad 21 yang modern ini. Adam sendiri juga belum pernah melihat pesawat itu selama hidupnya, karena memang hanya tinggal sejarah. Atau pun jika mungkin masih ada yang tersisa, itu hanyalah berwujud makhluk siluman dari arwah-arwah pilot yang tewas yang bergentayangan.    

    Penumpang juga ikut ditebas keterkejutan menyaksikan kemunculan pesawat asing yang berwarna hitam itu, nyaris menyerupai warna hitamnya arang. Mereka saling berpandangan penuh rasa heran. Bertanya-tanya dan mengira-ngira jenis pesawat apakah sebenarnya yang baru saja mereka lihat.

    “Apakah itu benar sebuah pesawat peninggalan perang dunia ke dua? kok warnanya hitam begitu ya..? mengerikan..., apa mungkin juga itu sebuah pesawat hantu? atau jangan-jangan penjelmaan dari wujud siluman.” Begitulah, masih ada lagi setumpuk pertanyaan lain yang bersemayam dalam benak penumpang .

Lihat selengkapnya