“Warning.!” Atau tanda peringatan akan adanya tabrakan antara dua buah pesawat di udara kemudian terdengar. “Increase climb.... increase climb... increase climb... increase climb...!” ...tambah ketinggian... tambah ketinggian... tambah ketinggian... tambah ketinggian... Sistem komputer mengeluarkan bunyi peringatan agar pesawat Airbus A320 itu menambah ketinggian jelajah terbangnya.
Devi dan Ingrid tersentak mendengar.
“Adam...! we have to climb...!” ......Adam, pesawat harus menanjak..... Suara Ingrid bergetar mengatakannya.
“I know what to do” ......aku tahu apa yang harus dilakukan...... Adam langsung menjawab kekhawatiran Ingrid.
“One of them is heading right towards us.” ......salah satu dari pesawat itu tepat menuju ke arah kita...... Ungkap pemuda itu menjelaskan.
Peringatan dari radar t.c.a.s. akan adanya tabrakan antara pesawat di udara kembali terdengar.
“Increase climb now...! increase climb now...! increase climb now...! increase climb now...!” ......tambah ketinggian sekarang...! tambah ketinggian sekarang...! tambah ketinggian sekarang.....! Sistem komputer kembali mengingatkan agar pesawat Airbus A320 itu segera menambah ketinggian terbangnya.
Mendadak, beberapa benda aneh berwarna hitam yang merupakan pesawat asing terlihat muncul dari kejauhan. Adam menatap tajam ke sana.
“Look....! they are coming.” ......lihat, pesawat-pesawat itu muncul...... Tunjuk Adam pada salah satu dari benda hitam yang muncul.
Ingrid dan Devi terpana. Mereka berdua memelototkan mata ikut melihat benda-benda hitam melejit dari arah berlawanan.
Dua pesawat asing yang pertama melaju di sisi sebelah kanan. Ratusan meter jaraknya dari pesawat Airbus A320 itu. Hingga tak begitu jelas terlihat dari dalam kokpit pesawat. Adam juga tak bisa mengetahui apa jenis pesawat apa itu sebenarnya. Namun yang pasti bukan jenis pesawat komersial biasa.
Dua pesawat lainnya berturut-turut terlihat di sisi kiri mereka. Juga cukup jauh jaraknya dari pesawat Airbus A320 itu. Dan..., kemunculan pesawat yang terakhir begitu menegangkan. Pesawat itu tepat menuju ke arah mereka. Pasti akan terjadi tabrakan di udara jika salah satu dari mereka tidak menghindar.
Tangan kiri Adam memegang ‘stick’ kemudi, bersiap-siap untuk melakukan gerakan manuver. Namun..., dia tidak bermaksud menambah ketinggian jelajah terbang pesawat, melainkan akan melakukan ‘rolling’ mengalihkan arah pesawat ke sisi lain agar dapat melihat lebih jelas.
Pesawat asing itu semakin mendekat. Adam bisa melihat struktur dan bentuk pesawat itu dengan jelas. Sebuah pesawat tua dengan 2 mesin pendorong berupa baling-baling ‘propeller’ yang tergantung di kedua sisi sayapnya. Masih pesawat sejarah peninggalan zaman perang dunia ke dua yang beroperasi puluhan tahun silam.
Napas tertahan.
Mata terpelotot tajam. Jantung deg-degan berdetak kencang. Ingrid dan Devi semakin tegang menyaksikan kemunculan salah satu pesawat asing yang mendekat begitu cepat menuju ke arah mereka.
Ingrid berteriak. “Oh my God....., Adam.. watch out...! ........ya Tuhan..., Adam awas... hati-hati.....!”
Devi menjerit. “Mas Adam... awas ada pesawat...!”
Wajah mereka berdua berubah pucat.
Darah mengalir cepat. Ingrid dan Devi cemas. Keduanya menutup wajah tak sanggup melihat keluar pesawat. Adam masih melihat. Mencoba mengidentifikasi jenis apa sebenarnya pesawat asing itu.
“Hold on....!” ......berpegangan erat.....! Teriak Adam memperingatkan, bersiap-siap akan ada guncangan.
Detik-detik menjelang tabrakan. Sigap Adam membelokkan pesawat beberapa derajat ke kanan untuk menghindar. Pesawat Airbus A320 itu ‘rolling’ dengan sebuah sentakan. Badan pesawat miring ke kanan. Sayap-sayap kedua pesawat nyaris saling bersentuhan. Ruang kabin pesawat mendadak terguncang. Kekagetan seketika menyergap benak seluruh penumpang.
Tatapan Adam menyerobot tajam ke sisi sebelah kiri kaca kokpit. Dia dapat menangkap bentuk pesawat itu dengan jelas. Sepertinya sebuah pesawat pembom B-25 Mitchell milik angkatan udara Amerika serikat.
*****
Pilot pesawat pembom B-25 Mitchell yang berpapasan dengan mereka tersentak kaget tepergok sebuah pesawat yang sangat besar.
“Oh god..... look! what is that....? a ghost plane....?” Sentak suara salah seorang pilot pesawat pembom B-25 Mitchell itu membesarkan bola mata seolah-olah melihat sebuah pesawat hantu. Baru kali ini mereka menyaksikan ada sebuah pesawat udara sebesar pesawat Airbus A320 itu.