Komunikasi radio terhenti setelah Adam menyebutkan dirinya tengah berada dalam sebuah penerbangan sipil. Hampir satu menit lamanya Adam menunggu, namun suara seseorang di frekuensi itu tak muncul juga. Hal itu tentu saja menimbulkan tanda tanya bagi Adam.
“....I’m flying blind..., my system is down and looking for an assistance... I need direction ... do you copy...!” ....saya sedang terbang... semua sistem pesawat lumpuh dan butuh bantuan..., saya memerlukan petunjuk arah...... Adam kembali melakukan percakapan.
“.....but ... captain... please listen carefully..... this localized channel... for unitated state military purpose only... can you please use other frequency...!” .....dengar baik-baik kapten.., ini adalah canel khusus, hanya untuk angkatan udara amerika, mohon gunakan frekwensi yang lain...... Balas seseorang di frekuensi itu.
Mengejutkan apa yang didengar oleh Adam. Frekuensi yang dia gunakan itu hanya dikhususkan untuk pasukan militer Amerika serikat. Penerbangan sipil nomor penerbangan XZ-1949 tidak diizinkan menggunakan. Mereka meminta Adam menggunakan frekuensi lain.
“...listen... this is captain Adam, I am a pilot ... ! who is speaking...?” ......dengar, saya Kapten Adam, saya seorang pilot, dengan siapa saya berbicara sekarang.....? Adam bersitegang. Dia menanyakan siapa yang sedang berbicara di frekuensi itu.
“...captain ... this is sergeant william .... unitated state airfore... “ Seseorang di frekuensi itu menyebutkan nama dan pangkatnya..... ‘Sersan William’
“... sergeant william listen....! we are in emergency situation... we are flying blind ... we only need an assistance ...! don’t you understand ...? we are in emergency situation ...!” ......Sersan william dengar ya...! kami sekarang dalam kondisi darurat, kami terbang buta, kami hanya membutuhkan bantuan, apakah anda mengerti juga..? kami sekarang dalam keadaan darurat.... Sekali lagi Adam menegaskan bahwa dirinya sedang terbang buta.
“.... but captain... anyway.... flight number ex zet one nine four nine is not allowed to use this frequency...” ......tapi bagaimanapun penerbangan XZ-1949 tidak diizinkan menggunakan frekuensi ini.....
“Gila.....!” Adam menepuk keningnya.
Semakin gusar Adam mendengar. Padahal yang dia inginkan hanyalah meminta panduan terbang di manakah sebenarnya posisi dia kini sedang berada. Jika pesawat Airbus A320 yang dia piloti itu terpantau di layar radar mereka, hal itu tentulah sangat mudah untuk mengetahuinya.
“.....please listen... I am a captain.... Indonesian air force.... but I am now in a comercial flight...” .....tolong dengar, saya seorang Kapten dari Angkatan udara Indonesia..., tetapi saya sekarang berada dalam penerbangan sipil..... Sekali lagi Adam menyerobot masuk di frekuensi itu.
“..... Indonesian air force? ... I wondered... I’ve never heard Indonesia before... !” ......apa....? angkatan udara Indonersia....? saya heran, karena saya belum pernah mendengar negara Indonesia sebelumnya......
“...,excuse me sergeant...., are you saying that you haven't heard before....?” .....apa kata anda Sersan...? anda belum pernah mendengar negara Indonesia sebelumnya....? Adam mengerutkan kulit jidatnya mendengar Sersan itu ternyata belum pernah mendengar nama Indonesia sebelumnya.
“..... yes, exactly....!” .....ya belum pernah.....
“... please listen... “ ......tolong dengarkan...... Suara Adam meninggi.
“.....I am an Indosian air force... a captain .. I am a pilot ...! but now I am in a comercial flight.” .....saya seorang tentara Indonesia, seorang dengan pangkat Kapten, saya juga seorang pilot.......