Misteri Masalembo : Crash Landing

Yaldi Mimora
Chapter #42

Part-42: Free Fall

   Waktu semakin tak bersisa, detik-detik menuju pendaratan darurat di atas air semakin cepat terasa. Sesaat Adam mencoba menenangkan dirinya, lalu dia melirikkan wajahnya ke arah Ingrid. 

    “Ingrid...., prepare for emergency landing now, please..” ..........Ingrid, sekarang bersiap-siaplah untuk pendaratan darurat........ Pinta Adam singkat, agar Ingrid bersiap-siap untuk pendaratan darurat.

    Kedua bola mata Adam menatap tajam-tajam wajah gadis itu. Ingrid terdiam menundukkan kepala. Bibirnya terkatup setelah mendengar apa yang dikatakan Adam. Kekhawatiran tersamar di balik kecantikan wajahnya. Adam menangkap adanya kekhawatiran itu. Lalu dia membisikkan sesuatu di telinga Ingrid.

     “Hi..., Ingrid..., you no need to worry..... I will save you what ever happened, and I’ll keep my promised.” ..........hei Ingrid, kamu tak perlu khawatir, apapun yang akan terjadi aku akan tetap menyelamatkanmu, aku berjanji.......... 

     Untuk yang ke sekian kalinya Adam mengikrarkan janjinya pada gadis itu. Apapun yang terjadi, dia bertekad akan menyelamatkan nyawa Ingrid, seperti apa yang pernah dia katakan sebelumnya. 

    Walaupun ngeri yang dia rasakan, namun Ingrid mencoba untuk tetap tegar menghadapi. Gadis itu kemudian menengadahkan kepala, lalu dia menatap kedua bola mata Adam dalam-dalam. Adam juga menatap mata gadis itu, seorang wanita muda sarjana astrofisika, begitu cantik sempurna. Sesaat, mereka berdua saling berpandangan.

    “Hei Ingrid..., I’ll keep my promised, believe me.” .........Ingrid, aku akan menepati janjiku, percayalah kepadaku....... Adam kembali mengulangi kalimat itu. Dia akan menepati janjinya pada Ingrid untuk menyelamatkan gadis itu.

    Bibir bergetar, mata yang biru keabu-abuan mulai berkaca-kaca. Ingrid kemudian bertanya dalam ketidakberdayaannya.

    “Are you really going to save me....?” ........sungguhkah kamu akan menyelamatkan hidupku........? Suara Ingrid begitu lemah hampir tak terdengar ketika dia mengucapkan kalimat “....apakah kamu benar-benar akan menyelamatkan hidupku....”

    Perasaan Adam luluh lantah mendengar apa yang ditanyakan Ingrid. Tak sanggup lagi dia menatap mata Ingrid yang berkaca-kaca itu. Dan untuk yang sekian kalinya, Adam kembali meyakinkan Ingrid bahwa dia bersungguh-sungguh.

    “From the bottom of my heart, no reason for me to let a beautiful lady like you die for nothing.” ..........dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku tak akan rela membiarkan gadis secantik kamu mati dalam keadaan seperti ini....... Ucap Adam juga dengan suara yang dia pelankan. Tak akan mungkin baginya membiarkan seorang wanita cantik seperti Ingrid mati sia-sia,

    Perasaan Ingrid seakan-akan terbang melayang, tinggi sekali ke awang-awang. Bahkan mengalahkan kemampuan tertinggi pesawat Airbus A320 itu untuk terbang. Kata-kata yang keluar dari mulut Adam begitu menyentuh lubuk hatinya. Jantung berdetak kencang, menembus ambang batas atas detak jantung normal orang dewasa.     

    “I don’t know how to say.” ..........aku tak tahu harus berkata apa lagi...... Ingrid membalas ucapan Adam.

    Dada terasa sesak. Ingrid tenggelam antara harapan dan nestapa. Bibir bergetar menahan air mata. Butiran-butiran bening yang tertahan di kedua sudut bola matanya akhirnya pecah juga. Menggenangi kedua bola mata birunya yang indah. Lalu mengalir perlahan membasahi pipi dan bibirnya.

*****

    Kemesraan dalam ruangan kokpit pesawat mendadak beku. Suara berisik ‘...brrrrrrrrrr... brrrrrrrrrr...’ tiba-tiba bergema dalam ruang kokpit pesawat, cukup keras terdengar, seluruh kursi dan kaca-kaca jendela pesawat bergetar.

Lihat selengkapnya