Segelintir manusia memakai baju pelampung terlihat terapung-apung di atas lautan buas. Pelampung itu menyebar tercerai berai terpisah satu sama lain menuju ke sebuah pulau hantu tak berpenghuni. Merekalah itulah para penumpang pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan XZ 1949 yang berhasil selamat dari maut. Segelintir memang...., tapi itulah yang terjadi.
Sebagian besar penumpang tenggelam sudah ke dasar lautan. Mereka kini hidup terkatung-katung di antara alam nyata dan alam gaib, puluhan orang jumlahnya. Mereka berada di alam lain dan kini hidup dalam kutukan.
Merekalah....., para manusia yang selama hidup di dunia bergelimpangan dosa dan pesta-pora. Mereka para pembuat maksiat dan perusak yang tak pernah tobat. Penipu-penipu elit terselubung yang hidup mewah namun merajalela dalam kemunafikan. Semuanya itu kini tak ada lagi guna. Arwah-arwah mereka kini bergentayangan di dunia, disiksa oleh dosa-dosa yang tak berhingga. Mereka kini menjadi penghuni sebuah pulau hantu yang berada tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat. Mereka akan terus tersiksa...., dan akan terus berbuat onar hingga di suatu saat nanti dunia tak lagi ada.
Bagi makhluk-makhluk tak berdosa yang semasa hidupnya selalu nasehat menasehati dan menebar kebaikan sesama umat manusia dan alam semesta namun sayang sudah terlanjur terjebak di sana akan tetap mendapat ganjaran sesuai dengan amal perbuatan. Mereka akan hidup dengan tenang dihiasi sinar rembulan hingga datangnya akhir dunia sampai hari pembalasan nantinya.
Pulau hantu itu selalu terlihat gelap. Kemunculannya selalu diselubungi awan-awan hitam yang menyeramkan. Namun terkadang muncul sebagai sebuah penampakan. Dengan penglihatan mata biasa bisa, pulau itu bisa saja menyerupai sebuah pulau bidadari karena selalu dipenuhi oleh gadis-gadis ayu namun tak lagi punya paru-paru.
Pulau itu juga selalu dipenuhi oleh fatamorgana. Dihiasi bangunan antik nan mewah seperti kuil dan candi. Terkadang juga tampak seperti bangunan istana atau piramida yang dipenuhi lampu warna-warni. Atau sebaliknya, tak jarang muncul penampakan seperti makhluk-makhluk buas berwajah seram dan begitu menakutkan.
*****
Menghampiri siang, awan badai hitam yang bergumpal-gumpal mendadak datang melampiaskan dendam. Suatu penampakan yang misterius dan begitu mengerikan tiba-tiba saja datang menyelimuti angkasa di sekitar perairan pulau misterius itu. Sekumpulan kabut hitam yang pekat menyerupai cakaran kuku-kuku setan terlihat berputar-putar di atas lautan. Begitu menyeramkan cakaran-cakaran setan itu terlihat. Bahkan....., matahari yang perkasa saja ogah bersinar di sekitar sana.
Tanpa disadari....., di sana telah tersimpan suatu energi raksasa yang menyatu dengan asap dan kabut pekat yang menyerupai awan badai cumulonimbus. Kemungkinan asap dan kabut pekat menyerupai awan-awan hitam itu tersusun dari kumpulan gas metana dan karbon dioksida yang terperangkap bertahun-tahun lamanya dalam lautan. Kesemuanya kini terakumulasi berbentuk pusaran spiral hitam raksasa dengan lubang yang berputar-putar. Semakin lama kabut asap itu semakin membesar hingga berdiameter hampir sepuluh kilo meter.
Siang yang yang cerah pun seketika berubah seram. Samudra mendadak gelap tertutup awan. Semakin lama awan-awan di atas lautan semakin berwarna hitam menebal dan bergumpal-gumpal. Bagai hitamnya asap yang muncrat dari cerobong pabrik, begitulah hitamnya warna samudra di senja itu.
*****
Badai di atas lautan tiba-tiba menerjang. Cahaya kilat terlihat silih berganti menyambar kian kemari tak jauh dari pulau misterius itu. Air laut mendadak bergejolak berubah garang, gelombang tinggi kemudian muncul bergulung-gulung menyapu bersih benda apa saja yang ada di sekitar pulau misterius itu.
Hal yang buruk kini terjadi. Tak disangka......, gelombang dan arus air laut yang tadi bergerak menuju ke sisi timur pulau misterius itu kini mendadak berubah arah. Semuanya kini tertuju pada satu titik mengarah ke pulau misterius itu, lalu arus air laut bersirkulasi di sana membentuk pusaran yang melingkar.