Misteri Pembunuh Kupu-Kupu

Achmad Benbela
Chapter #1

Bab 1: Hilangnya Ustazah Rosmala

Pada suatu malam, Ustazah Rosmala Aida, istri Ustaz Karim Baidillah, dilaporkan menghilang. Ustazah muda itu terakhir terlihat selepas menghadiri pengajian ibu-ibu di mesjid desa tetangga.

Menurut keterangan ibu-ibu anggota majelis, pengajian yang dimulai bada Isya itu berakhir pada pukul 21.00 WIB lebih sedikit. Ustazah Rosmala selaku pambawa acara tak lekas langsung pulang sesudah acara bubar. Ia berbasa-basi sebentar dengan si pemberi tausyiah, Ustazah Khairiyah, istri pengurus salah satu pondok pesantren ternama di Kalimantan Selatan.

Masih menurut para saksi, sepanjang tausyiah berlangsung Ustazah Rosmala memang bertingkah sedikit ganjil. Hampir setiap menit ia mengecek ponsel lalu raut wajahnya berubah pucat. Kian detik, jelas sekali ia memendam sesuatu yang mengkhawtirkan. Ustazah Khairiyah sampai menegur perilakunya yang tak biasa itu.

Usai berbasa-basi, sekitar pukul 21.45 Ustazah Rosmala pamit. Namun, di sinilah awal mula kejanggalan. Ia menolak pulang bersama ibu-ibu pengajian. Istri ustaz kampung yang lumayan kesohor itu justru memacu motor menuju arah berlawanan dalam keadaan terburu.

Terakhir terlihat, motornya ngebut menuju ibu kota kecamatan yang jarak tempuhnya sekitar 15 menit. Entah untuk keperluan apa, yang jelas ia meluncur menggunakan motor matic melewati jalan poros perkebunan sawit yang sepi dan tak ada penerangan. Terlalu beresiko bagi seorang perempuan melewati jalan itu saat malam hari.

Sesudah itu tak diketahui lagi keberadaannya. Wanita malang itu seolah lenyap ditelan pekatnya malam yang berkabut.

 

***

 

Keesokan pagi, kabar hilangnya Ustazah Rosmala seketika membuat gempar hingga desa tetangga. Meski belum 24 jam, petugas Polsek segera turun tangan lantaran menyangkut istri seorang pemuka agama. Mereka datangi TKP yang penuh kerumunan orang. Di jalan poros perkebunan sawit, rupanya warga menemukan sepeda motor Scoopy milik Ustazah Rosmala yang terparkir rapi di tepi jalan.

Dugaan sementara, istri si ustaz tersesat di belantara sawit yang memang membingungkan. Banyak simpang yang terlihat sama persis. Ustaz Karim selaku suami karuan membantah mati-matian. Kapolsek sampai merah padam mukanya dicecar sang Ustaz. Kapolsek boleh menang pangkat, tapi di masyarakat, profesi Ustaz jauh di hormati.

“Anda jangan mengada-ada, Ndan. Sebagai Polisi, sesekali bertindaklah layaknya polisi. Jangan kebanyakan makan uang haram! Istriku tak mungkin tersesat di area kebun ini. Semua orang di desa ini, meski menutup mata, tahu kemana mesti pergi.”

Kapolsek beserta sejumlah anggota polisi lainnya blingsatan, ditatap sinis oleh kerumunan warga yang memang sudah lama memendam kesal. Di mata warga, keberadaan aparat tak lebih sebagai pelindung perusahaan perkebunan yang serakah ketimbang membantu warga yang lahannya dirampas.

Kapolsek yang sudah satu setengah tahun menjabat itu serta merta mencari pembenaran. Sejauh ini, ia dan personelnya belum menemukan adanya indikasi tindak pidana. Maka paling logis, Ustazah Rosmala mengalami ketakutan teramat sangat karena mengira melihat hantu lalu lari terbirit ke dalam area perkebunan. Akan tetapi sungguh kasihan, warga sudah kadung tidak percaya apapun yang keluar dari mulut Pak Polisi.

Sebenarnya Ustaz Karim punya alasan kuat istrinya kenapa-kenapa. Semalam, ustazah Rosmala mestinya sudah di rumah pukul 22.00 WIB. Namun hingga hampir tengah malam, istrinya tak kunjung pulang. Nomornya ponselnya pun mendadak tak bisa dihubungi.

Lihat selengkapnya